Sementara untuk yang tinggal sendirian seperti saya justru sebaliknya, bahwa terkadang yang tinggal sendiri butuh teman bicara agar tidak terlalu sering mengajak hati berbincang.
Karenanya berkomunikasi dengan keluarga ataupun teman terdekat itu penting dilakukan agar setidaknya kita merasa sepi. Tidak bisa dipungkiri ketika tinggal sendirian dan mengalami sakit meskipun itu hanya sakit ringan, rasa cemas itu hadir secara sangat berlebihan.Â
Selain berdoa dan berusaha untuk tenang, menghubungi keluarga ataupun orang terdekat menjadi cara untuk membantu menguatkan ataupun membuat hati kita tenang. Apalagi karena mereka lebih banyak pengalaman dalam hidup sehingga nasehat dan supportnya bisa membuat hati kita lebih rileks dan rasa cemas berlebihan itu hilang.
Namun meskipun kita membutuhkan mereka untuk teman bicara ataupun agar kita tidak merasa sepi namun kita juga harus memahami keadaan mereka. Tanpa kita tahu mungkin saja kondisi mereka sedang tidak ingin diganggu, mereka sedang kelelahan ataupun sedang tidak baik-baik saja.Â
Yang harus kita lakukan justru sebaiknya kita juga harus menghubungi mereka bukan disaat kita merasa cemas dan butuh teman bicara namun juga sekadar hanya untuk bertanya "apa kabarnya" ataupun menceritakan hal-hal lucu ataupun menarik yang membuat mereka bahagia.
Itulah beberapa saran dari apa yang saya lakukan agar tidak terlalu hidup dalam kecemasan berlebihan. Awalnya memang tidak mudah namun karena kalau bukan diri kita sendiri yang menjaga jiwa maupun pikiran kita, mau tidak mau kita harus melakukan perubahan selagi bisa dan selagi masih diberikan kesempatan oleh Tuhan.Â
Semoga tulisan ini bermanfaat. Tetap jaga kesehatan, jaga imun, jangan lupa lakukan prokes dan usahakan di rumah kecuali dalam keadaan mendesak untuk keluar rumah.
Sehat-sehat semuanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H