Sekolah Mutiara Insani yang didirikan oleh keluarga besar Ipik Gandamana dan diketuai oleh salah satu cucunya yaitu Rd. Adi Yunadi Enjun pun mendapat bantuan dari negara Finlandia yang terkenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia sehingga sekolah ini menerapkan cara belajar seperti di negara Finlandia.
Sayangnya karier politik yang cemerlang dan banyaknya prestasi yang dibuat oleh Ipik Gandamana semasa mengabdikan hidupnya untuk daerah dan negaranya ternyata belum bisa menjadikannya sebagai pahlawan nasional. Entah apa alasan pemerintah yang belum menjadikan Ipik Gandamana sebagai pahlawan nasional padahal Ipik berdedikasi penuh pada NKRI. Begitu pula dengan pemerintah daerah baik itu di tanah kelahiran ataupun daerah tempat Ipik Gandamana menjabat yang belum terlalu "ngeh" dengan perjuangan Ipik Gandamana ini.Â
Di Purwakarta sendiri, nama Ipik Gandamana diabadikan menjadi nama jalan yang sayangnya bukan di pusat kota namun agak melipir sedikit dari kota. Apalagi daerah itu dulunya merupakan tempat prostitusi yang kemudian dengan adanya keberadaan sekolah Mutiara Insani milik keluarga besar Ipik Gandamana menjadi daerah yang jauh lebih baik dan lebih beradab lagi terutama dalam hal pendidikan dan kini menjadi daerah yang maju pesat dengan banyaknya tempat usaha milik masyarakat setempat.
Belum banyaknya sumber informasi baik itu buku, koran maupun media internet yang menceritakan tentang Ipik Gandamana membuat masyarakat belum terlalu mengenal Ipik Gandamana.Â
Padahal Ipik Gandamana layak menjadi tokoh panutan dan menjadi Pahlawan Nasional karena kesetiaannya kepada NKRI bukan hanya jargon belaka namun benar-benar diwujudkan dengan dirinya mengabdi untuk negaranya dan tetap bertekad membela negaranya dan tak lupa selalu mengharapkan Ridho dari Allah SWT.
Semoga dengan adanya tulisan ini bisa membantu masyarakat untuk mengenal lagi tokoh-tokoh pahlawan dari daerah khususnya untuk masyarakat Purwakarta dan Bogor sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia tentang sosok Ipik Gandamana
Kita tidak boleh melupakan sejarah. Justru yang utama kita harus mengenalkan sejarah itu kepada generasi kita agar mengerti serta paham tentang perjuangan para pahlawan pada saat mendirikan maupun mempertahankan negeri ini dari tangan penjajah.
Salam jas merah, jangan melupakan sejarah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H