Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kasus Viral Eiger, Saya Tetap Eigerian

31 Januari 2021   10:23 Diperbarui: 7 Februari 2021   20:01 2491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lima semangat itu adalah “E” yaitu Education, “I” yaitu Inspiration, “G” yaitu Green Life, “E” yaitu experintial dan “R” yaitu responbility. Yang arti dari lima semangat itu menjadi dasar bagi Eiger dalam menjadi bagian penting bagi petualangan dan kegiatan Outdoor lainnya di Indonesia.

Managemen Eiger harusnya memberi “respon” positif bagi siapapun pengguna produk Eiger termasuk bagi masyarakat yang mengulas produk mereka. Bahwa Eiger harusnya bisa meng “edukasi” masyarakat bahwa meskipun brand besar namun mereka tetaplah membumi dan berpijak ke bawah dengan memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mengulas produk mereka meski tidak menggunakan peralatan yang canggih  sekalipun. 

Eiger harusnya menjadi “inspirasi” bagi produk-produk sejenis buatan dalam negeri yang meskipun harganya lebih mahal dari produk lain namun bisa memberikan inspirasi dengan mengapresiasi siapapun yang mengulas produk mereka. Sehingga tidak terjadi kejadian seperti “Surat Cinta” yang kemudian membuat brand lain memanfaatkan moment ini untuk menaikkan produk mereka dengan melakukan apa yang dilarang oleh management Eiger.

Yang salah managementnya bukan produknya.

Kejadian viral Eiger ini berdampak sangat pada produknya. Yang dulunya cinta Eiger kini berpaling pada produk lain. Yang dulunya menggunakan produk Eiger kini tidak ingin lagi menggunakan produk Eiger. Padahal yang salah itu manajemennya bukan produknya.

Sebagai pengguna setia produk Eiger dari tahun 2000-an dimana dompet menjadi produk pertama yang saya beli kemudian jatuh cinta dengan jaketnya. Karena barangnya awet dan kualitasnya bagus kemudian saya pun menasbihkan diri sebagai Eigerian. Apalagi saya sering melakukan aktivitas di alam entah itu bersepeda, travelling atau naik gunung. Karena melakukan aktivitas itu makanya saya membutuhkan peralatan yang awet dan kualitasnya bagus. Karena itulah saya memilih Eiger.

Hampir semua peralatan naik gunung maupun aksesoris sepeda saya menggunakan produk Eiger. Dari mulai tas, sendal gunung dan peralatan kemping lainnya saya menggunakan produk Eiger. Memang haganya lebih mahal dari produk brand dalam negeri lainnya namun sebanding kualitasnya. Sendal gunung saya sudah empat tahun ini awet dan belum diganti. Begitupula dengan tas dan jaket saya. Untuk Jaket dan t-shirt saya memang memilih Eiger karena cocok ke badan saya dan bahannya juga bagus. Meskipun harga jaket Eiger yang saya punya minimal harganya 400 ribuan namun sebanding dengan kualitasnya.

Saya dan produk eiger. Foto : dokumentasi pribadi
Saya dan produk eiger. Foto : dokumentasi pribadi
Saya sendiri jarang mereview atau mengulas produk Eiger karena sudah tahu kualitasnya dari tahun 2000an tepatnya dari pertama membeli produk Eiger. Beberapa kali saya juga meng-tag produk Eiger yang saya pakai di Instagram saya namun memang tidak pernah mendapat respon dari Eiger. Namun selama tidak mendapat “surat cinta” yang penting aman-aman saja memposting produk Eiger di media sosial pribadi

Karena kejadian Viral Eiger ini murni kesalahan manajemen Eiger dan bukan masalah dari produknya maka saya pun tetap akan menjadi Eigerian dan memakai produk Eigerian. Karena yang salah adalah managementnya bukan produknya. Selama produknya masih sama, kualitasnya juga masih sama jadi kenapa harus sampai tidak ingin lagi menggunakan produk itu?

Jadi bagi yang dulunya Cinta Eiger namun karena kejadian viral ini jadi gak cinta lagi sebaiknya jangan berpaling. Toh pihak manajemen sudah menyadari kesalahannya dan akan memperbaiki. Kita tinggal lihat ke depannya apa benar pihak Eiger sudah benar-benar memperbaiki kesalahannya dan tidak lagi mengeluarkan surar cinta untuk siapapun yang mengulas produk mereka. 

Selain itu ada hikmah pula disetiap apapun peristiwa termasuk viral Eiger ini karena berdampak pada produk-produk lainnya yang memanfatkan moment ini untuk meng-up produk mereka. Viral Eiger ini pun berdampak baik bagi Dian sebagai orang yang mendapat “surat cinta”. Meskipun hanya permintaan maaf saja dari Eiger tanpa mendapat bonus produk (padahal sudah membantu memviralkan Eiger) untungnya ada yang berbaik hati hingga memberikan Dian satu set perlengkapan kamera canggih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun