Apalagi banyak sekali keluhan siswa, orang tua maupun guru selama pembelajaran jarak jauh entah itu keluhan tidak punya handphone yang mumpuni, boros kuota internet maupun orang tua yang kerepotan membagi waktu antara pekerjaan rumah maupun membantu anak-anaknya belajar online.
Saya yang setiap hari bekerja di depan komputer dan juga sering menggunakan handphone sering merasakan langsung efek dari radiasi layar hp maupun komputer. Apalagi siswa yang setiap hari harus belajar dengan menggunakan handphone yang kemudian setelah belajar kembali menggunakan handphone untuk main game karena bermain dengan teman dilarang oleh orang tuanya.
Begitu pula dengan kerepotan para guru yang tidak hanya harus memberikan pengajaran online untuk murid-muridnya tapi juga harus membantu anak-anaknya belajar online juga di rumah. Kerja mereka menjadi lebih extra lagi. Saya percaya rekan-rekan guru rindu mengajar di kelas, rindu menerangkan materi, menulis materi di papan tulis dan aktivitas-aktivitas lainnya.
Biarkan siswa walaupun hanya seminggu sekali merasakan suasana belajar langsung di sekolah dan bertemu dengan teman-temannya meskipun tetap dibatasi interaksi langsung antar siswa.Â
Jangan biarkan bangunan dan lingkungan sekolah selalu kosong tak terisi olah canda tawa, tingkah laku maupun semangat anak-anak belajar di kelas.
Semoga pemerintah segera menemukan solusi yang lebih tepat lagi. Jangan biarkan anak-anak kehilangan moment seru selama belajar langsung di sekolah dan jangan biarkan bangunan sekolah rusak karena kosong tak terisi.
Semangat terus untuk para pendidik dan para siswa mesikpun harus belajar di rumah. Lekas pulih negeri ini dan juga semua penjuru negeri di bumi. Karena kami semua rindu akan aktivitas yang normal bukan new normal.
Tetap patuhi protokol kesehatan dan stay safe semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H