Mohon tunggu...
LADY MIRACLE AGNES
LADY MIRACLE AGNES Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Jurusan Hubungan Internasional

Mahasiswi S1 Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekuasaan Media Baru dalam Membentuk Opini Politik Publik

18 Agustus 2023   22:57 Diperbarui: 18 Agustus 2023   23:09 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Para aktor politik akan melakukan apa saja untuk menggiring opini publik agar tujuannya tercapai. Kehadiran media sosial menjadi sarana utama dan paling tepat, untuk para aktor politik  menyebarkan konten-konten yang terkait dengan politik. 

Apa sudah berjalan efektifkah komunikasi politik di Indonesia?

Masyarakat Indonesia tertarik dengan Internet dan berita politik lebih mudah didapat, menghasilkan hasil yang lebih baik dari komunikasi politik melalui media digital. Sementara tuntutan Revolusi Industri 4.0 telah memusatkan perhatian masyarakat Indonesia pada internet, yang juga memberikan peluang bagi para aktor politik untuk beralih ke media digital untuk komunikasi politik. Akses internet bukan lagi hal baru bagi masyarakat Indonesia, dengan jumlah masyarakat Indonesia yang online diperkirakan mencapai 272.682 pada tahun 2021, menurut data  APJII. 4.444.600 dari 210.062.769 orang tinggal di Indonesia (Arif, 2022). 

Ada beberapa hal menarik tentang penggunaan internet di Indonesia Per januari 2021. Pada dasarnya, pengguna internet di Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 8 jam 52 menit per hari untuk mengakses internet di berbagai perangkat. Saat ini, pengguna internet di Indonesia menghabiskan rata-rata 3 jam 14 menit per hari di media sosial. Ini lebih lama dari rata-rata orang Indonesia yang hanya menonton TV selama 2 jam 50 menit per hari.

Dari data tersebut menunjukan komunikasi politik cukup efektif  karena yang sukses adalah sarana untuk memfasilitasi komunikasi antara negara dan rakyatnya, maupun sebaliknya. Membuat masyarakat bebas untuk menyampaikan pendapat maupun keresahan yang di alami. Disini penuis mengambil contoh tokoh politik yang menggunakan metode personal branding dalam membagun komunikasi politiknya adalah Ganjar Pranowo. Ganjar memanfaatkan media baru seperti instagram untuk membangun personal brandingnya. Ganjar merespon semua kejadian di masyarakat melalui media sosial yang memiliki jangkauan yang cukup luas, dalam memberikan respon atas konflik yang terjadi antara aparat dan masyarakat yang menolak penambangan batu andesit di Desa Wadas.

Sistem komunikasi politik melalui media baru ini, dapat di hubungkan dengan Teori politik David Easton yang menjelaskan bagaimana akses ke lingkungan politik berarti perubahan. Dalam konteks komunikasi politik, teori dapat membantu kita memahami bagaimana informasi politik dan kata-kata (input) diolah dan dikomunikasikan kepada publik (output) melalui proses komunikasi politik. Proses komunikasi politik melibatkan interaksi berbagai aktor dan media untuk menciptakan pesan yang lebih efektif. 

References

Alam, S. (2021,, Juni). Penggunaan Media Sosial Sebagai Alat Komunikasi Politik, VOL. 09(NO. 01,), 68-78.

Budiyono. (2016, Oktober). Media Sosial dan Komunikasi Politik: Media Sosial sebagai Komunikasi Politik Menjelang PILKADA DKI JAKARTA 2017, Volume 11(Nomor 1), 47-62.

Indrawan, R. M. J. (2017, Desember). DAMPAK KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKA, Volume 16(No. 2), 175-177.

Santana, A. M. (n.d.). Pengaruh Media Baru dalam Membentuk Opini Publik sebagai Proses Komunikasi Politik. Retrieved August 13, 2023, from https://www.kompasiana.com/anandamiras/63b5c5dc43b73e3c37608e32/pengaruh-media-baru-dalam-membentuk-opini-publik-sebagai-proses-komunikasi-politik?page=all#section2 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun