Fonologi berkaitan dengan masalah bunyi-bunyian, baik yang diucapkan maupun yang didengar. Perkembangan bahasa pada anak, secara kognitif, sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Apa yang didengar oleh seorang anak akan menjadi alat berkomunikasi dengan diucapkannya lagi pada konteks yang berbeda. Tentunya hal ini dapat dilakukan apabila sebuah kata telah dipahami maknanya.
Bunyi-bunyi kata dalam setiap bahasa, di setiap daerah, tentunya akan berbeda-beda. Maka dari itu, aspek fonologi akan menunjukkan dimana kebahasaan seseorang berkembang.
3. Morfologi
Morfologi berkaitan dengan perubahan bentuk pada kata. Kata terkadang harus dikembangkan agar bentuknya sesuai dengan konteks. Setelah memahami pengucapan serta arti sebuah kata, maka tahapan berikutnya pada perkembangan kebahasaan anak adalah menggunakan kata dengan tepat. Kata akan berkembang menggunakan imbuhan-imbuhan atau perubahan pada salah satu/beberapa vokal di dalamnya yang akan menghasilkan makna yang mendekati kata dasarnya. Hal ini akan diperoleh dari lingkungan serta media-media, seperti tulisan, bacaan dll. lalu diterima dan masuk ke dalam pikiran anak
4. Sintaksis
Sebuah ungkapan akan bisa dikomunikasikan dengan baik apabila hal tersebut dirangkai dalam susunan kata yang baik dan terstruktur, terutama dalam konteks tulisan. Sintaksis berkaitan dengan tata bahasa dan hubungan antar kata. Penataan bahasa ada pada tahap dimana anak mempelajari aturan-aturan, yang oleh Piaget disebut Tahapan Operasional Konkrit. Pada tahap ini, anak dipercayai mampu menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat yang menghasilkan sebuah ide kompleks.
5. Semantik
Semantik berkaitan dengan makna kata. Makna dari kata akan berubah-ubah sesuai dengan strukturnya, misalnya adanya kontradiksi, parafrase atau persamaan dan lawan kata. Pada tahap operasi formal, atau dinyatakan dewasa, seorang anak remaja akan mampu mencerna makna dari sebuah ungkapan.6. Pragmatik
Tahap ini merupakan tahap perkembangan kebahasaan yang mencangkup keseluruhan aspek kebahasaan dalam perkembangan kognitif yang telah disebutkan. Pragmatik adalah sebuah ilmu kebahasaan yang mempelajari hubungan antara konteks dan makna. Makna dari sebuah ungkapan terkadang tidak bisa ditelan mentah-mentah. Faktor yang mempengaruhi berubahnya suatu makna dalam ungkapan yaitu konteks.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H