Lantas, bagaimana agar bisa terhindar dari modus peniupan selama Ramadan dan Lebaran? Disadur dari berbagai sumber, berikut tips-tips yang dapat Anda jadikan andalan.
1. Jangan Asal Klik Tautan
Sukacita Ramadan dan Lebaran sering dimanfaatkan oleh oknum penipu dengan mengirim beberapa tautan palsu mengatasnamakan perusahaan untuk membagi-bagikan voucher belanja, THR, maupun doorprize.
Sebelum klik, pastikan dulu situs yang dikirim apakah bertanda gembok dan “https” atau belum? Jika tidak menggunakan tanda gembok atau bukan “https", tidak perlu diklik. Abaikan saja! Sudah saatnya, kita hindari ajakan masuk ke link palsu yang berkedok hadiah ataupun pembaruan data pribadi.
2. Lindungi Data Pribadi
Nomor ATM, Kartu Kredit, CVV/CVC, PIN, Password, lalu data kredensial seperti tempat dan tanggal lahir, nomor KTP, nama ibu kandung, dan lain-lain adalah data pribadi yang wajib dilindungi. Untuk terhindar dari penipuan online ini, hindari membagikan data-data tersebut kepada siapa pun, termasuk di media sosial.
Data pribadi ini menjadi incaran oknum penipu social engineering (soceng). Mereka menyasar pengguna layanan perbankan agar memberikan data pribadinya buat menguras isi rekening. Modus yang digunakan biasanya beragam.
Wani Sabu, Executive Vice President PT Bank Central Asia Tbk sekaligus Ketua Komite Kerja Cyber Security Perbanas dalam acara Prima Talk bertema “Tolak dengan Anggun Penipuan Online Bermodus Social Engineering” mengatakan, penipu umumnya berpura-pura menjadi pegawai resmi untuk menyampaikan informasi kepada korban yang seolah-seolah sangat penting, seperti perubahan tarif transfer, tawaran menjadi nasabah prioritas, iming-iming kenaikan limit kartu kredit, blokir transaksi mencurigakan, link penipuan atau file apk, sampai tawaran untuk membeli produk dengan harga miring.
3. Pastikan Kredibilitas Akun
Ramadan dan Lebaran tentu identik dengan belanja berbagai kebutuhan secara daring. Karena itu, saat mau beli-beli, usahakan berbelanja di marketplace yang telah terjamin keamanannya. Apabila berbelanja melalui media sosial, pastikan memilih akun yang terpercaya, memiliki banyak testimoni, atau rekomendasi dari orang terdekat yang sudah pernah bertransaksi jual beli dengan akun bersangkutan.
Dengan kata lain, hindari mudah tergiur pada tawaran jual-beli dari akun yang tidak jelas. Hal ini berdasar dari temuan data pengaduan nasabah BCA yang dilansir bca.co.id, bahwa penipuan daring cukup sering terjadi dengan modus jual beli online berupa handphone, pakaian, dan tas branded dengan harga yang sangat murah.
Seiring berkembangnya teknologi digital, modus penipuan kemungkinan besar akan semakin beragam dan oknum penipu pun kian pintar. Oleh sebab itu, kita tak boleh kalah pintar dengan selalu meningkatkan literasi digital. Sehingga Ramadan tetap nyaman, tanpa merasa terancam modus penipuan. Semoga bermanfaat, ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H