Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjawab Pertanyaan Jebakan dengan Tepat Saat Wawancara Kerja

7 Juli 2022   16:33 Diperbarui: 7 Juli 2022   16:35 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Wawancara kerja untuk lulusan baru sangat penting sekaligus mendebarkan. Sebagai pencari kerja yang kemungkinan besar belum berpengalaman ditanya ini-itu oleh bagian human resources dari sebuah perusahaan, tahap ini pastinya bikin gugup. Apalagi, pewawancara biasanya melontarkan banyak pertanyaan "jebakan". Imaji indah diterima kerja pun seketika bisa berubah menjadi mengerikan.

Lalu, apa saja pertanyaan "jebakan" saat wawancara kerja dan bagaimana trik untuk menjawabnya?

Menurut Anda, kenapa kami harus menerima Anda di perusahaan ini? 

Jawabannya sekilas mudah, seperti karena saya pekerja keras, rajin menabung, suka menolong, jujur, dan bertanganggung jawab. Namun, jangan pernah menjawab seperti itu ya. Karena menjawab berdasarkan nilai yang Anda yakini, belum tentu sesuai dengan nilai-nilai perusahaan terapkan.

Tipsnya, jawab dengan diplomatis saat pertanyaan tersebut sudah ada di depan hidungmu, misalnya: 

"Mohon maaf, saya belum bisa memastikan hal tersebut, namun saya harap sesi wawancara ini bisa mengukur apakah saya layak bergabung atau tidak di perusahaan Ibu/Bapak"

Straight to the point. Sopan. Elegan.

Akan berada di mana Anda dalam tiga, empat, atau lima tahun ke depan?

Variasi dari pertanyaan ini banyak, antara lain "Apa rencana Anda empat tahun ke depan?" dan "Apa yang Anda harapkan tiga tahun ke depan di perusahaan ini?"

Oke, kita tentu sepakat berpikir, masa depan atau hari depan kita bukan urusan interviewer. Sama halnya, belum tentu juga Anda punya rencana dalam jangka waktu tersebut, iya kan?

Namun, Anda tidak boleh menyepelekan pertanyaan ini karena bagian human resources melontarkan pertanyaan tersebut untuk mengetes sejauh mana Anda punya keinginan untuk bertumbuh dan berkembang.

Tipsnya, jawab pertanyaan ini dengan antusias. Beritahu pewawancara bahwa Anda akan bekerja keras, tidak akan menyia-nyiakan waktu, dan terus belajar untuk mengeksplorasi perkembangan di bidang pekerjaan yang Anda bidik. Jawaban seperti ini bisa Anda coba:

"Lima tahun bukan waktu yang sebentar. Namun, jika masih diberikan kesempatan bekerja di sini selama itu, saya tetap akan bekerja dengan keras dan profesional, sambil terus belajar dan mengeksplorasi hal-hal baru untuk meningkatkan skill dan kapabilitas."

Cakep, bukan? Daripada jawabnya, "Emmmmm, saya belum punya rencana sejauh itu, tapi bla bla bla" ... Sudah deh kelar.

Seberapa semangat Anda saat ini dalam skala 1 sampai 10? 

Selain seberapa semangat, pewawancara juga tak jarang bertanya, seberapa bahagia, seberapa senang, atau seberapa antusias Anda saat ini. Jawabannya mudah saja, pilih angka delapan (8). Kemudian jadikan 10 saat Anda dapat bergabung di perusahaan.

"Semangat saya 8, Pak/Bu dan saya pastikan bisa menjadi 10 saat bekerja di perusahaan ini"

Pewawancara kemungkinan besar bakal mesem-mesem sendiri, antara geli atau terhibur. Dan, itu baik untuk mencairkan suasana. Kalau menjawab di bawah 8 apalagi sampai masuk ke "5 besar", Anda bisa dicoret karena pewawancara mengambil kesimpulan Anda orang yang kurang semangat, pesimis, dan tidak bahagia. Buat apa sebuah perusahaan memperkerjakan karyawan dengan kriteria-kriteria tersebut?

Tidak sulit kok menjawab pertanyaan jebakan. Asalkan, Anda paham konteksnya dan sebisa mungkin menjawab dengan rileks. Tidak perlu ragu, yuk praktikkan!

Tulisan disadur dari https://content.wisestep.com/stupid-interview-questions-and-their-smart-answers/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun