Tipsnya, jawab pertanyaan ini dengan antusias. Beritahu pewawancara bahwa Anda akan bekerja keras, tidak akan menyia-nyiakan waktu, dan terus belajar untuk mengeksplorasi perkembangan di bidang pekerjaan yang Anda bidik. Jawaban seperti ini bisa Anda coba:
"Lima tahun bukan waktu yang sebentar. Namun, jika masih diberikan kesempatan bekerja di sini selama itu, saya tetap akan bekerja dengan keras dan profesional, sambil terus belajar dan mengeksplorasi hal-hal baru untuk meningkatkan skill dan kapabilitas."
Cakep, bukan? Daripada jawabnya, "Emmmmm, saya belum punya rencana sejauh itu, tapi bla bla bla" ... Sudah deh kelar.
Seberapa semangat Anda saat ini dalam skala 1 sampai 10?Â
Selain seberapa semangat, pewawancara juga tak jarang bertanya, seberapa bahagia, seberapa senang, atau seberapa antusias Anda saat ini. Jawabannya mudah saja, pilih angka delapan (8). Kemudian jadikan 10 saat Anda dapat bergabung di perusahaan.
"Semangat saya 8, Pak/Bu dan saya pastikan bisa menjadi 10 saat bekerja di perusahaan ini"
Pewawancara kemungkinan besar bakal mesem-mesem sendiri, antara geli atau terhibur. Dan, itu baik untuk mencairkan suasana. Kalau menjawab di bawah 8 apalagi sampai masuk ke "5 besar", Anda bisa dicoret karena pewawancara mengambil kesimpulan Anda orang yang kurang semangat, pesimis, dan tidak bahagia. Buat apa sebuah perusahaan memperkerjakan karyawan dengan kriteria-kriteria tersebut?
Tidak sulit kok menjawab pertanyaan jebakan. Asalkan, Anda paham konteksnya dan sebisa mungkin menjawab dengan rileks. Tidak perlu ragu, yuk praktikkan!
Tulisan disadur dari https://content.wisestep.com/stupid-interview-questions-and-their-smart-answers/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H