ETF bisa dibeli secara langsung di pasar bursa tanpa melalui perantara Manajer Investasi.Â
Dalam konteks ini, ETF jadi relatif Lebih murah karena kita tidak perlu membayar fee ke Manager Investasi. Â Terkait mekanisme kerja, ETF dan reksadana indeks sejatinya sama-sama mengikuti indeks tertentu sebagai acuan.
Oleh karena itu, tidak mengherankan kerap kali pakar investasi menyebut ETF tidak lain adalah pengembangan dari reksadana indeks, mengingat ETF memiliki fitur yang lebih kompleks tapi cenderung lebih menguntungkan.
But don't forget! Karena merupakan gabungan dari berbagai saham, ETF pun lebih likuid atau volatilitasnya sangat tinggi. Otomatis risikonya pun tinggi karena tidak ada "kontrol" dari Manajer Investasi.
Jadi, apa perbedaan reksadana indeks dengan ETF lainnya? Â
Yaitu ETF diperdagangkan secara langsung di bursa, dengan unit penyertaan yang dicatat dan dapat diikuti perkembangannya secara real time layaknya saham.
Hal ini berbeda dengan reksadana indeks di mana mendapatkannya harus melalui Manajer Investasi.Â
Namun, sisi baiknya, Manajer Investasi dapat berupaya meminimalisasi risiko kerugian jika indeks sedang turun. Di ETF hal ini tidak dapat dilakukan karena kamu ibarat investasi sendiri. Selain itu, mendapatkan reksadana indeks juga lebih mudah. Karena sekarang banyak APERD atau reksadana online yang menjualnya, antara lain reksadana Bibit, Ajaib, Bareksa, dan lain-lain.Â
Jadi, sekarang sudah tahu ya, apa perbedaan reksadana indeks dengan ETF? Terus kamu mau pilih yang mana nih?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H