Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bagaimana Mengatasi Gejala Sindrom Seperti "Job Burnout?"

26 Juni 2021   13:48 Diperbarui: 26 Juni 2021   19:54 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber image: theconversation.com

Saat pertama kali mendapat pekerjaan, pasti yang dirasakan adalah senang tiada terkira. Namun, lama-lama, rutinitas dan pekerjaan yang nyaris sama setiap hari, deadline yang ketat dan kerjaan yang makin banyak, membuat kamu merasa terbebani dan terpenjara. 

Menurut Donna Turner, praktisi sumber daya manusia Experd seperti dilansir Kompas.com, bisa jadi hal tersebut adalah kondisi yang dinamakan job burnout. Dikutip dari Alodokter.com, beberapa gejala job burnout adalah sebagai berikut.

Semangat bekerja hilang dan kelelahan

Menjalani rutinitas pekerjaan akan terasa berbeda dengan saat pertama kali menjadi karyawan. Semangat hilang dan berubah menjadi rasa terpaksa. Akibatnya, energi terkuras sehingga memicu kelelahan yang sangat hebat. 

Performa kerja menurun 

Kehilangan minat terhadap pekerjaan yang digeluti dapat menyebabkan kinerja menurun. Hal ini terjadi karena sulitnya konsentrasi, merasa tidak kompeten dan terbebani sehingga menghambat kinerja maksimal.

Mudah marah 

Orang yang sedang merasakan gejala job burnout cenderung mudah marah, apalagi jika semuanya tidak berjalan sesuai ekspektasi. Ditambah lagi, performa kerja yang menurun pun bisa menyebabkan pekerjaan terus menumpuk yang berpotensi besar memicu stres dan si penderita burnout menjadi lebih sensitif.

Menarik diri dari lingkungan sosial

Pekerjaan yang dijalani lebih dianggap sebagai beban hidup, daripada sebuah kewajiban yang mesti dijalani dengan ikhlas. Penderita burnout pun sering sudah kehilangan kebanggaan akan pekerjaannya. Imbasnya, mereka menjadi rendah diri dan mengisolasi diri dari lingkungan sosial.

Mudah sakit

Job burnout yang tidak diatasi dengan baik dapat membuat imunitas tubuh menurun. Kondisi ini dapat membuat seseorang rentan terkena flu, pilek, sakit kepala, dan masalah pencernaan. Selain itu, risiko untuk mengalami gangguan tidur, gangguan kecemasan, dan depresi pun dapat meningkat.

Meski job burnout merupakan salah satu isu kesehatan mental, WHO melansir bahwa kondisi ini bukan kondisi medis. Jadi, apabila merasakannya, kita bisa mencari cara mengatasi burnout secara mandiri. Simak yuks tips-tips mengatasinya di bawah! 

  • Komunikasikan apa yang kamu rasakan dengan atasan. Ceritakan kendalamu dan bekerja sama lah dengannya untuk menyamakan persepi.
  • Bicarakan dengan sahabat dan orang tersayang.  Tidak perlu gengsi, orang-orang terdekat adalah mereka yang akan selalu membantu di saat sulit.
  • Batasi pergaulanmu dengan orang-orang yang toxic atau ber-vibe negatif. Bukan memberi solusi, mereka justru bisa memperkeruh kondisi.
  • Lakukan hobi di luar pekerjaan untuk work life balance. Olahraga pun merupakan opsi yang baik. Tubuh yang sehat dan bugar, memberikan pengaruh positif terhadap pikiran.
  • Terakhir, dapatkan istirahat yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.

Job burnout adalah kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja, terutama oleh seorang karyawan yang sudah terlalu lama bekerja di satu tempat, dengan tekanan kerja yang tinggi, dan deadline ketat.  Ada yang sudah pernah merasakannya? Yuk terapkan tips-tips di atas. Semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun