Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Reksadana Bibit versus Bareksa, Mudah yang Mana?

1 Desember 2020   15:05 Diperbarui: 1 Desember 2020   16:30 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan orang berinvestasi adalah mencari keuntungan dengan pertambahan nilai-nilai pada aset investasi yang dimiliki. Investasi emas sebagai contoh. Di samping mengamankan dana, tentu investor tersebut mengharapkan kenaikan nilai emas naik di suatu saat nanti.

Tidak terkecuali investasi reksadana. Dana yang kita gunakan untuk membeli produk reksadana, tidak lain dan tidak bukan, diharapkan bertambah nilanya seiring kenaikan nilai reksadana. Benar begitu, bukan?

Akan tetapi, di era serba digital ini. Keuntungan ternyata bukan hal paling utama terutama untuk investor pemula. Banyak pemula enggan berinvestasi reksadana hanya karena prosedur yang rumit dan berbelit-belit.

Untunglah, muncul banyak fintech yang hadir dengan solusi untuk mengatasi masalah ini.  Bermodal aplikasi mobile, akses internet, dan smartphone, kini investasi reksadana dapat dilakukan lewat genggaman tangan secara digital.

Bibit, Bareksa, Ajaib, Tanamduit, sampai Investree, merupakan beberapa di antaranya. Agen penjual reksadana (APERD) online yang disebut itu sangat dekat dengan kalangan millennial karena kemudahan yang ditawarkannya. Salah satunya Bibit.

Dari sisi total user, Bibit bisa dikatakan terbesar di antara semuanya. Hingga artikel ini ditulis, Bibit sudah diunduh lebih dari 1 juta kali di Google Play dan 500 ribu lebih di AppStore. Sebuah indikator kalau Bibit banyak digunakan dan dipercaya sebagai salah satu platform investasi daring.

Beberapa platform digital untuk investasi reksadana. (Sumber gambar: Irfan.id)
Beberapa platform digital untuk investasi reksadana. (Sumber gambar: Irfan.id)
Sementara Bareksa, unggul dari sisi jumlah produk. Berdasarkan hitung manual dari website Bareksa, tidak kurang dari 209 produk reksadana ada di Bareksa. Sementara Bibit sendiri memiliki 88 produk reksadana. 

Lantas, bagaimana dengan kemudahan investasi reksadana online berbasis aplikasi digital itu?

Baik Bibit maupun Bareksa, juga platform aplikasi digital lain pasti membuat investasi reksadana lebih mudah dibandingkan investasi secara luring. Akan tetapi, tentu ada kelebihan khusus terkait kemudahan antara yang satu dan lainnya. Untuk Bibit versus Bareksa, berikut pemaparan singkatnya.

Fitur Robo Advisor 

Bareksa dengan kelengkapan produknya, cocok untuk investor lanjutan. Anda yang sudah experts dapat memilih platform ini karena mungkin sudah punya pengetahuan produk reksadana apa saja yang cocok, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Sementara Bibit, cocok untuk investor pemula. Pasalnya, untuk memudahkan para newbie Bibit punya fitur "Robo Advisor" yang bisa mengarahkan kita memilih produk reksadana sesuai dengan profil, pendapatan, status pekerjaan, dan tujuan investasi serta finansial.

Dengan demikian, di Bibit kita tidak akan salah pilih produk reksadana karena fitur "Robo Advisor" sudah menganalisis secara otomatis, apa produk reksadana yang paling recommended buat Anda. Meski begitu, kita juga tetap dibebaskan kok untuk memilih produk reksadana yang diinginkan di Bibit. Sekiranya kalau Anda memang sudah mulai mahir menganalisis. 

Sekilas gambaran fitur Robo Advisor Bibit. (Sumber gambar: Blog.bibit.id)
Sekilas gambaran fitur Robo Advisor Bibit. (Sumber gambar: Blog.bibit.id)
Setor Dana dan Withdraw 

Pada aspek ini, Bibit memiliki menyetor dana atau membeli reksadana yang lebih variatif. Bisa lewat e wallet seperti Go Pay dan LinkAja, lewat Virtual Account bank Mandiri, BCA, CIMB Niaga, Bank BRI, BNI, dan Permata, hingga transfer bank manual. Sementara itu, Bareksa hanya bisa top up dengan OVO dan transfer bank manual.

(Sumber gambar: Blogsabda.com)
(Sumber gambar: Blogsabda.com)
Lantas, bagaimana dengan pencairan keuntungan?

Bibit dan Bareksa, menariknya sama-sama menggratiskan fee, baik saat menjual maupun membeli reksadana. Cara pencairan (withdraw) keduanya pun mudah. Kita tinggal klik saja "jual" dan pastikan rekening bank pencairan yang telah didaftarkan saat registrasi sesuai. Untuk menunggu dana masuk rekening, Bibit dan Bareksa juga biasanya mengikuti hari aktif pasar bursa, yaitu maksimal 5 hari kerja.

Jadi, mudah mana antara Bibit vs Bareksa? Jujur saja, penulis tidak dapat menilai. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun karena penulis seorang newbie, sejauh ini penulis puas dengan Bibit. Baru setelah cukup mahir, mungkin akan mencoba yang lain seperti Bareksa. Bagaimana dengan Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun