Saat ini, saya sedang gandrung dengan puisi setelah menonton film Dead Poet Society dengan pemeran utama Robin Williams yang menjadi seorang guru sastra Inggris bernama, John Keating. Ia berkata:
“Medicine, law, business, engineering, these are noble pursuit, and necessary to sustain life, but poetry, beauty, romance, love, these are what we stay alive for”
Gila, statement ini bertenaga banget, impresif! Dan hari ini saya ingin membaca penyair idola saya, Joko Pinurbo, dan seorang penyair muda yang sedang naik daun, M Aan Manysur.
Berjalanlah saya melewati rak demi rak buku dari berbagai genre. Ternyata menemukan buku puisi tak semudah menemukan novel, teenlit, how to, cooking, parenting dan hobi. Buku-buku jenis ini biasanya ditempatkan paling belakang.
Dan memang benar, saya menemukan antologi puisi M Aan Masyur, Melihat Api Bekerja dan Tak New York Hari inidi rak paling belakang. Begitu pula dengan buku Joko Pinurbo, Selamat Memunaikan Ibadah Puisi, saya temukan tak jauh dengan kedua buku tersebut.
Kemudian ada buku yang membuat saya tertarik karena covernya berwarna putih saja. Buku ini pun bergenre puisi karya penyair Avianti Armand berjudul Buku Tentang Ruang, dan sudah bisa ditebak saya pun mengambilnya. Jadi, total hari ini saya bermaksud membaca empat buku puisi. Menyenangkan sekali.
Suasana mall semakin ramai. Orang-orang lebih banyak yang datang dari pada pergi. Mereka terkesan sudah memiliki tujuan: belanja. Hal itu dibuktikan dari pandangan awas mereka ke etalase-etalase toko dengan diskon-diskonnya yang menggirukan. Selain itu, banyak juga di antara mereka yang mendatangi toko elektronik dan gadget.
Saya sendiri sudah beranjak dari toko buku. Keempat buku yang rencananya akan saya habiskan, baru selesai satu setengah. Nanti saja ah, saya habiskan sekalian beli keempat-empatnya, Insya Allah. Saat ini saya lebih pengin ke galeri 4G dulu.
Akhirnya saya temukan juga galerinya. Berada agak di pojok, dari depan elevator sudah terlihat warnanya yang merah membara. Saya antusias sekali ingin masuk tapi malu juga karena tak berniat beli. Sekali lagi hanya ingin tahu saja. Saya masih termenung di depan galerinya.