meraba bekas bekas luka
menjamah ceruk ceruk masa lalu
dan menatap lekuk lekuk jatidiri
kemudian aku mengerti
kamu tetap sebuah lentera
selalu bercahaya, tetapi
bagiku kamu tetap seperti puisi
indah tapi tak bisa sepenuhnya kupahami
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!