Dari cinta yang kita impikan
Dimana luka menjadi wajah
Yang merajam hari hari
Mendayung pahit dilautan rasa
Sempurna sudah kekalahan
Kaki-kaki kita tak beranjak
Diatas reruntuhan istana yang kita bangun
Hari itu
Tuhan menjadi saksi
Sejarah kata tak bisa dikubur oleh waktu
Seribu keindahan
Menjadi tak berarti
Tenggelam perlahan didasar hati
Kemudian tangan-tangan kita terbang
Menutup pintunya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!