Kudekap sepi
 Yang merayu menggingatimu
Hatiku jatuh
Bagai daun yang dirontokkan kemarau
Oh ,,,
Lembut tatapmu
Bangkitkan gairahku yang lama usang
Masihkah ada senyum
Yang bisa menghapus kesal
Dimana kisah menjadi perih oleh air mata
Inikah akhir yang indah
Dari cinta yang kita impikan
Dimana luka menjadi wajah
Yang merajam hari hari
Mendayung pahit dilautan rasa
Sempurna sudah kekalahan
Kaki-kaki kita tak beranjak
Diatas reruntuhan istana yang kita bangun
Hari itu
Tuhan menjadi saksi
Sejarah kata tak bisa dikubur oleh waktu
Seribu keindahan
Menjadi tak berarti
Tenggelam perlahan didasar hati
Kemudian tangan-tangan kita terbang
Menutup pintunya