Mohon tunggu...
Sahabat Minilemon
Sahabat Minilemon Mohon Tunggu... Lainnya - Animasi Indonesia

Minilemon merupakan komik dan video animasi yg dirancang sebagai sarana pendidikan karakter yang dikemas dengan teknik animasi, dengan harapan anak-anak tetap belajar sambil menikmati hiburan seru saat bermain dengan gadget mereka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serunya Festival Ogoh-ogoh Menjelang Nyepi

21 Maret 2023   16:38 Diperbarui: 21 Maret 2023   16:42 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara Melasti menjelang Nyepi, biasanya dilakukan di pinggir pantai  (Sumber: Pariwisata Budaya Bali)

Nah, Sobat Minilemon juga penasaran kah tentang mengapa Ogoh-ogoh digambarkan menyeramkan? Yuk simak cerita dari Wayan berikut ini...

Gambaran Negatif dari Diri Manusia

Tahukah Sobat Minilemon, ternyata filosofi Ogoh-ogoh ternyata merupakan gambaran negatif dari diri manusia. Lebih tepatnya dalam agama Hindu, dikenal sosok Bhuta Kala. Siapa itu Bhuta Kala?

Ogoh-ogoh Bhuta Kala untuk persiapan Hari Raya Nyepi (Sumber: Bali Post)
Ogoh-ogoh Bhuta Kala untuk persiapan Hari Raya Nyepi (Sumber: Bali Post)

Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta mempresentasikan kekuatan alam semesta dan waktu, serta Kala yang artinya tak terukur. Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok besar seperti raksasa dan memiliki rupa yang menyeramkan.

Selain raksasa, Ogoh-ogoh kerap pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang tinggal di Mayapada (kahyangan), Surga, dan Neraka. Ogoh-ogoh ini dijadikan simbol energi negatif yang ada di Ogoh-ogoh yang pada akhirnya dilebur dalam api. Masyarakat percaya dengan melakukan hal ini mengibaratkan mengusir roh dan energi jahat. Hal ini mengisyaratkan bahwa menjelang menyongsong tahun baru Saka, kita perlu terlebih dahulu membuang energi negatif dan menjadi manusia yang lebih baik.

Kata Ogoh-ogoh berasal dari bahasa Bali yang berarti digoyang-goyangkan. Untuk itu dalam setiap perayaan, Ogoh-ogoh digerakkan agar terlihat seperti hidup atau bergoyang-goyang. Menarik sekali bukan, Sobat Minilemon?

Dijadikan Sebagai Bentuk Kreatifitas

Seiring berkembangnya waktu, bentuk Ogoh-ogoh tidak hanya monoton seperti berbentuk Raksasa saja. Bentuk lain seperti Naga, Gajah atau Bidadari turut menjadi inspirasi. Bahkan saat ini, Ogoh-ogoh banyak yang dibuat mirip seperti public figure atau tokoh masyarakat loh, Sobat Minilemon.

Pawai Ogoh-ogoh yang menarik minat wisatawan (Sumber: Bola.com)
Pawai Ogoh-ogoh yang menarik minat wisatawan (Sumber: Bola.com)

Menariknya,  pembuatan Ogoh-ogoh saat ini menjadi ajang kreativitas anak antar daerah di Bali. Bagaimana tidak, setiap daerah berusaha untuk menghadirkan bentuk Ogoh-ogoh yang paling beda dengan sebelum-sebelumnya. Untuk itu saat ini, Ogoh-ogoh tidak hanya menjadi karya seni patung untuk perayaan hari raya, namun juga sebagai destinasi wisata.

Saatt ini, sudah menjadi kebiasaan bahwa sebelum hari raya Nyepi, maka akan diadakan pawai atau arak-arakan Ogoh-ogoh. Pawai biasanya diadakan sehari sebelum hari raya dan dilaksanakan dari sore sampai malam.

Persiapan Hari Raya Nyepi

Upacara Melasti menjelang Nyepi, biasanya dilakukan di pinggir pantai  (Sumber: Pariwisata Budaya Bali)
Upacara Melasti menjelang Nyepi, biasanya dilakukan di pinggir pantai  (Sumber: Pariwisata Budaya Bali)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun