Instagram @fakta.indo dalam dua minggu terakhir ramai dengan salah satu video viral mengenai seorang Siswa SMA yang terekam sedang memaki-maki Guru di dalam kelas. Dalam video tersebut terlihat seorang siswa sedang berteriak dengan emosi dan menunjuk-nunjuk Guru seakan sedang memarahi. Siswa-siswa yang ada dalam kelas yang tampak ramai itu berusaha untuk menenangkan siswa tersebut. Sedangkan Guru yang dimaki terlihat tenang dan tak terlihat ingin membalas perlakuan siswa tersebut.
Kolom komentar postingan yang diunggah pada 14 Desember 2022, banjir beragam opini. Terdapat salah satu akun yang mengaku sebagai salah satu siswa dalam video tersebut, memberikan penjelasan bahwa Guru yang dimaksud awalnya bermain tangan pada Siswa yang sedang mengerjakan ujian. Banyak pula komentar dari beberapa akun yang memberikan simpati atas akhlak siswa-siswi di Indonesia saat ini. Namun mengenai video yang dimaksud, sampai saat ini masih belum ada konfirmasi secara resmi baik dari pihak sekolah atau para siswa dan guru yang terlibat di video.
Kasus mengenai sikap Siswa yang mulai tidak mengenal sopan santun tidak hanya sekali, seperti kasus diatas. Salah satu akun twitter, @Heraloebss, membagikan sebuah video dimana terdapat beberapa anak remaja yang disinyalir baru saja pulang sekolah karena masih memakai seragam, terlihat menendang nenek-nenek yang berdiri di pinggir jalan. Para remaja yang memakai tiga motor terlihat menghentikan motor didekat nenek-nenek yang sedang berdiri di pinggir jalan. Lalu salah satu dari gerombolan anak tersebut menendang sang nenek sampai terjatuh. Di akhir video, terekam anak-anak tersebut sedang tertawa seakan baru saja berhasil menjaili sang nenek. Video tersebut telah diputar sebanyak lebih dari 54.000 penayangan dan di komen oleh orang-orang dari berbagai golongan. Saat ini sudah diketahui bahwa gerombolan Siswa tersebut berasal dari daerah Sumatera Utara dan sudah diproses oleh pihak berwajib.
Krisis Moral bagi civitas akademik di Indonesia saat ini sudah mencapai tahap kritis. Sudah ada puluhan bahkan ratusan penelitian mengenai kasus ini, bahkan beberapa lembaga Kementrian telah memberikan fokus terhadap kasus ini, beberapa diantaranya Kemendikbud dan Kemenag.
Namun muncul pertanyaan, siapakah yang salah dalam hal ini?
Jika kita menyalahkan siswa, maka tindakan tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena anak-anak yang sedang duduk di bangku pendidikan, masih dalam proses pembelajaran. Dimana mereka masih perlu dibimbing atau diarahkan.
Lalu apakah kita akan menyalahkan tenaga pendidik? Perlu kita ketahui bersama, tugas Guru sebagai tenaga pendidik adalah mendidik murid-muridnya agar berkembang baik dari sisi akademik maupun moralnya. Namun disisi lain, kita perlu mengetahui bahwa mengajari anak-anak dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat bukanlah perkara mudah. Belum beban administrasi yang timbul dari beban kurikulum, membuat performa Guru dalam mendidik tidak optimal. Belum Guru tidak bersama Siswa dalam kurun waktu 24 jam, sulit bagi Guru untuk dapat mengawasi setiap anak didiknya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Cerminan komentar di Sosial Media dari dua video diatas yakni menyalahkan satu-dua pihak merupakan hal yang tidak bijak. Disini yang dapat kita lakukan adalah 'Stop Mencari Siapa Yang Salah'.