Mengecek saluran air penting, agar luapan air bisa mengalir dengan bebas. Tidak perlu menimbun sampah, lekas-lekas musnahkan jika banyak sampah di sekitar rumah.
Hujan datang membawa pesan dari mama agar kembali beres-beres jika tidak mau kebanjiran.
Kita sama-sama tahu jika banjir bukan kesalahan hujan. Tapi kita sering terang-terangan menuduh si hujan adalah alasan utama penyebab banjir.
Waspada pohon tumbang
Tinggal dengan ditemani tumbuhan yang menjulang memang keren dan penuh asupan udara segar. Namun lebih baik lagi kalau pohon-pohon itu dicek pula dikondisikan. Hujan kadang tidak bersahabat dengan pepohonan tua. Sering mereka berkelahi dan berakhir dengan si pohon tumbang minta ampun. Jadi sebelum ada kejadian ini, wajib bagi pemilik pohon untuk memangkas sesuai standar keamanan.
Hujan datang bersama teman sejatinya,
Hal lain yang sering membuat saya takut adalah saat si hujan lewat dengan membawa karib dekatnya. Siapa lagi kalau bukan sang bayu. Angin besar yang tak hanya bikin bulu kuduk merinding tapi juga membuat pikiran traveling ke mana-mana mencari tempat berlindung.
Jika telah datang kedua makhluk ini (hujan disertai angin kencang) usahakan untuk memantaunya. Karena keduanya sering iseng menjatuhkan banyak hal.
Tidak perlu takut jika hujan menyapa pelataran rumahmu. Dia baik dan bersahabat. Dia bukan pendendam. Tugas kita hanya terus menjaganya agar tetap baik. Jangan sampai membuatnya ngamuk.
Saat keluar usahakan bekal payung atau jas hujan. Membiarkan tubuh tercabik-cabik hujan memang melegakan tapi tidak selamanya menyehatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H