Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pekan Budaya Tionghoa Sebagai Alkulturasi Budaya

6 Februari 2017   18:17 Diperbarui: 6 Februari 2017   18:30 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poto by tribunnews.com

Tidak jauh beda bahwa hari pertama Imlek orang-orang akan sembahyang lalu menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarga. Hari kedua sungkeman. Hari ketiga jalan ke rumah saudara-saudara.

Jadi sangat pas jika PBTY diadakan usai Imlek.

“Budaya itu indah tanpa perbedaan. Melebur. Meyeluruh.”

Akulturasi Budaya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta kali ini lebih menonjolkan kepada akulturasi makanan dan pakaian. Akan banyak dibuka stand makanan yang menjajakan makanan-makanan tradisonal Nusantara yang dulunya lahir karena akulturasi budaya dari Tionghoa. Bekerjasama dengan 134 foodtruck.

Nanti juga akan ada pameran rumah budaya Tionghoa. Rumah itu akan diisi dengan koleksi-koleksi barang khas Tionghoa. Mulai dari alat makan sampai tempat tidur.

Sejarah Pekan Budaya Tionghoa

Tahun 2005, Ibu Muryati selaku dosen pertanian UGM berencana menerbitkan buku berupa Kumpulan Resep Masakan Tionghoa. Beliau lantas sowan kepada pemegang kekuasaan Yogyakarta dan justru oleh Sri Sultan diberi penawaran untuk membuat semacam pekan budaya khusus Tionghoa.

Hal ini selaras dengan misi Sri Sultan yang hendak menjadikan Yogyakarta sebagai kota penuh toleransi, Jogja City of toleran. Gayung bersambut, tahun berikutnya resmi dibuka untuk pertama kalinya PBTY dengan ketua panitia Ibu Muryati.

Ketandan sebagai pusat Kampung China

Sering orang bertanya; kenapa harus di Ketandan? Perlu diketahui bahwa Ketandan adalah kampung cina pertama di Yogyakarta. Lebih dari itu bahwa Ketandan punya cerita sejarah yang panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun