Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nglanggeran Jadi Tuan Rumah di Rumah Sendiri

30 Januari 2017   02:38 Diperbarui: 30 Januari 2017   03:22 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir 30 tahun saya tinggal di Gunungkidul. Namun pengetahuan saya tentang Gunungkidul sangat minim. Setiap ditanya tempat wisata yang lagi ngehits, saya terserang galau mendadak karena minimnya pengetahuan.

Begitu ada tawaran untuk dolan bareng ke Nglanggeran, saya langsung ‘iya’. Saya niatkan diri untuk semakin mengenal kawasan di sekitar daerah saya.

Desa Wisata Nglanggeran

Dari media sosial dan koran saya mendapat info jika Desa Wisata Nglanggeran baru saja mendapat penghargaan desa wisata terbaik se-ASEAN dalam bidangcommunity based tourism. Tempat wisata yang dikelola oleh masyarakat tanpa campur tangan pemerintah atau pihak lain.

Desa Wisata Nglanggeran termasuk salah satu dari 33 geosite Geopark Gunungsewu. Geoprak Gunungsewu sendiri membentang di tiga kabupaten dan tiga provinsi;  Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Pacitan (Jawa Timur). Geosite yang lain di Gunungkidul antara lain gua pindul, gua Jomblang, Kalisuci dan lain lain.

Gunung Api Purba sebenarnya sudah rilis sejak 2009 namun baru mulai terkenal akhir-akhir ini.

Ada 4 parameter sebuah geopark dikatakan berhasil, yaitu:

  • Geopark harus mampu meningkatkan ekonomi penduduk lokal/ sekitar
  • Haruslah merupakan obyek geologi yang mearik dan estetis
  • Pembangunan geopark harus meliputi banyak aspek; pendidikan, penelitian budaya dan manajemen
  • Geopark harus bisa menjadi daya tarik dan ikon wisata baru yang meningkatkan jumlah kunjungan.

“Geopark Gunungsewu punya 33 geosite. 13 diantaranya ada di Gunungkidul,” tutur GM Geopark Gunungsewu, Budi Martono.

Dulu sebelum terkenal dengan nama Geosite Nglanggeran, tempat ini terkenal dengan Gunung Api Purba yang juga merupakan ikon utama. Gunung Api Purba Nglanggeran berada di bagian utara Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian 200-700 meter diatas permukaan laut, dengan suhu antara 23º C - 27º C. Pernah aktif sekitar 30-60 juta tahun yang lalu.

Dari cerita yang berkembang, konon tempat ini adalah awal dari pulau Jawa. Dulu Pulau Jawa ini terendam oleh lautan, dan hanya puncak Nglanggeran inilah yang merupakan satu-satunya daratan.

Kenapa pula dinamakan Gunungsewu? Itu karena jika dilihat dari atas, bentuknya menyerupai tempurung kelapa tengkurep. Ada juga versi legenda yang bilang bahwa bentuk hamparan gunung itu dulunya adalah prajurit perempuan mataram yang meninggal terlentang.

Dari obrolan dengan para pengurus Desa Wisata Nglanggeran dikatakan bahwa tujuan dari didirikannya Geopark:

  • Melindungi keragaman bumi dan konservasi lingkungan
  • Penumbuhan dan pegembangan ekonomi lokal secara berkelanjutan melalui geowisata
  • Pendidikan dan riset ilmu geologi, biologi dan budaya secara luas
  • Melestarikan dan promosi warisan budaya

Kampung Pitu dan Prinsip Menjaga Amanah

Adalah sebuah bukti bahwa warga Indonesia punya prinsip kuat menjaga amanah.

Kampung Pitu semacam legenda yang tidak ada di daerah lain.

Dinamakan Kampung Pitu karena di tempat ini hanya memiliki tujuh kepala keluarga. Tidak pernah kurang mau pun lebih. Pada zaman lampau Kampung Pitu terkenal dengan nama Puncak Telogo. Diberi nama demikian karena di situlah terdapat satu-satunya sumber mata air yang tidak akan pernah kering. Di sana juga ada tempat pemandian kuda sembrani. Pernah ditemukan semacam bukti sejarah berupa batu dengan tapal bekas tapal kuda.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Di Kampung Pitu saya dan teman-teman disambut ramah oleh Mbah Rejo dan Mbah Yatno yang merupakan generasi ke tiga penghuni Kampung Pitu. Mbah Rejo merupakan keturunan Kyai Irokromo yang pertama kali menghuni kampung tersebut. Sementara Kyai Tir adalah leluhur dari Mbah Yatno.

Sejarah awal adanya Kampung Pitu adalah adanya penerawangan bahwa di tempat itu ada semacam benda pusaka yang tersembunyi. Pihak keraton seperti melakukan penawaran (sandiwara) barang siapa yang mampu menjaga pusaka tersebut akan mendapat hadiah berupa tanah/ alas yang bisa dinikmati sampai anak cucu. Saat itulah Kyai Irokromo berhasil menjaga pusaka tersebut.

Kampung Pitu berada di daerah paling tinggi dari Nglanggeran bahkan lebih tinggi dari Gunung Api Purba. Tidak banyak rumah kecuali milik tujuh kepala keluarga. Akses untuk ke keramaian sangat sulit. Jarak Sekolah Dasar paling dekat kurang lebih 7 KM, SMP dan SMA lebih jauh lagi. Untuk itu jika ada anak yang hendak melanjutkan sekolah lebih tinggi maka akan diungsikan/ dikirim ke kota, entah indekos atau dititip saudara.

Puncak Wayang dan Puncak Batu Bantal

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Selain unik dengan sejarahnya, Kampung Pitu juga dilengkapi dengan keindahan alam yang membentang luas. Tinggal jalan sekitar lima hingga sepuluh menit saya dan teman-teman menemukan bentangan batu alam dimana di sanalah tempat terbaik untuk memburu Sunrise dan sunset.

Di Puncak Wayang selain bisa berburu sunset bisa juga memandang si gagah Gunung Merapi. Begitu angkuh dan cantik di kejauhan. Sementara di Puncak Watu Bantal selain mendapat pemandangan yang cantik juga bisa melihat penampakan embung Nglanggeran dari kejauhan.

Pemuda dan Desa Wisata Nglanggeran

Sebelum Nglanggeran terkenal seperti hari ini, banyak anak muda dari sana yang lebih memilih untuk kerja di luar kota atau TKW. Bahkan desa tersebut terkenal dengan desa pemasok TKW paling besar.

Juga banyak pemuda pengangguran dengan gaya ugal-ugalan.

Namun sejak desa wisata tersebut membesar dan ramai, pemuda-pemuda yang tadinya jauh berangsur-angsur kembali dan membangun desa. Yang brandalan juga mengurangi tindakan brutalnya demi mendapat pekerjaan yang layak.

Berkat gotong royong yang terorganisir kriminialitas bisa ditekan dan kesejahteraan meningkat.

nglanggeran-mini-gk-588e453c2123bddf3448245a.jpg
nglanggeran-mini-gk-588e453c2123bddf3448245a.jpg
INFO PENDUKUNG

Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran dikelola oleh Pokdarwis Nglanggeran dan Taruna Purba Mandiri.

Sekretariat:

Kalisong, Nglanggeran, Patuk Gunungkidul 55862

Kontak:

Sugeng Handoko : 081802606050

Aris Budiyono : 081804138610

 Email :

gunungapipurba@gmail.com

handoko88_jogja@yahoo.co.id

budiyonoaris@gmail.com

website:

www.gunungapipurba.com / kalisongku.wordpress.com

facebook : gunung api purba nglanggeran

twitter/ instagram : @gunungapipurba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun