Mohon tunggu...
MiniE Kholik
MiniE Kholik Mohon Tunggu... -

Saya mulai menulis sejak ikut dalam sebuah komunitas penulis amatir pada sebuah situs on line yaitu; www.kemudian.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ginseng Tea With Honey Drink

23 September 2010   20:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:01 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mau ikut ngga?” ucapnya sambil  membuka jas hujan berwarna transparant yang terbuat dari plastik.

“Hah, wo?” aku diam tak menjawab.

Kuai itien,”(cepat sedikit).

Aku masih mematung hingga akhirnya dia menyeretku untuk segera melangkah meninggalkan 7-11. Angin semakin kencang karena jas hujan hanya menutup bagian kepala kami, tetap saja  celanaku basah. Setelah menahan rasa canggung beberapa saat akhirnya sampai juga di pintu masuk rumah sakit.  Aku mengulurkan tisu untuk Dokter Alex, Alex Chan. Pakaiannya kini tidak jauh berbeda denganku basah. Untunglah di rumah sakit ini tersedia mesin cuci lengkap dengan pengeringnya, sehingga aku tidak perlu khawatir tidak punya baju ganti lagi.  Setelah melap muka dan tangannya, Dokter Alex langsung melangkah menuju lifth.

Ta, se shei?” (dia, siapa?)tanya seorang dokter yang ada di sebelah Dokter Alex, setelah menoleh ke arahku. Lalu aku pun menganggukan kepala sebagai salam.

Dokter Alex memandang ke arahku sambil berkata, “wo meme…” (adik perempuan saya).
Aku tersenyum senang dengan sebutan itu. Padahal bulan lalu kami bertemu di rumah sakit Linkou tapi dia acuh sekali, bahkan tersenyum pun sepertinya terpaksa. Tapi sekarang dia mengatakan pada temannya kalau aku adiknya. Antara senang dan malu, akhirnya aku hanya membisu dalam lifth. Sementara Dokter Alex dan temannya sibuk ngobrol tentang pekerjaannya.

Setelah pintu lifth terbuka tepat di lantai 10, sekali lagi aku menundukan kepalaku sambil mengatakan “ca cien,” (sampai jumpa) lalu di balas dengan hal serupa oleh mereka berdua.

MK, Taipe 20092010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun