Sebelum mata mu menjadi rata
Oleh tumpukan sunyi
LenyiÂ
Diakhir letupan kantuk
Dan terkatup dalam buai mimpi
Kutuliskan  sebuah prolog
Ada anyelir. Di kedalaman hatiku. Basah dan selalu berembun.Â
Jika kau merawatnya dengan baik, maka akan tumbuhlah ia dengan sempurna.Â
Atau tidak sama sekali...
Tapi hembus nafasmu. Adalah dzikir panjang. Tak pernah jemu.Â
Cukuplah seluruhnya menjadi mantra mantra. Doa doa panjang sebelum tidurku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!