Asap rokok itu masih mengepul di sudut bibirmu Bapak
Menyecapi aroma maut yang sebentar lagi menjemputmu
Dia partikel pembunuh berdarah dingin Bapak
Menggoresi paru-parumu yang mengembang teguh
Menyayati jantung yang memerah penabuh semangatmu
Menjadikan ragamu sakit karena krnis kanker yang menggigit
Nafasmu pun akhirnya tersengal dan kemudian tersungkur pilu
Bapak
Berikan pilinan roko itu kepadaku
Kan kugantikan susu penghangat, kopi atau teh panas ragamu yang renta
Kujadikan rokok sesembahanmu itu kuburan pilu masa lalu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!