Memaku hari-hari gembiramu menjadi keperihan tersembunyi
Rawan Bapak raga ini, melepuh menjadi kepingan daging yang tak berarti
Asap rokok itu masih mengepul di sudut bibirmu Bapak
Menuangkan kegelisahan pada ruang-ruang kosong ragamu
Tak ada yang kau dapati selain nikmatnya mengecup pilinan-pilinan itu
Kemudian terbakar dan hangus menjadi abu
Tiadakah terpikirkan olehmu Bapak akhir hidup yang indah?
Asap rokok itu masih mengepul di sudut bibirmu Bapak
Menjajaki waktu demi waktu demi kenikmatan sementara
Seperti asap yang kau lenguhkan kemudian hilang begitu saja
Manis dan berakhir pada keterpakuan karena penyesalan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!