Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sang Pengambisi

17 September 2021   21:32 Diperbarui: 18 September 2021   03:01 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengunjung warung Mang Keliru pun terdiam mendengar celetukan Arok. Dalam hati mareka berkeyakinan, apa yang diucapkan Arok ada benarnya juga dan sangat masuk akal.

Setiba  di rumah, Pak Kedindil diam seribu bahasa. Panggilan dari sang isteri tidak digubrisnya. Entah sudah berapa kali, tawaran minum yang dihidangkan sang isteri di teras depan  rumah mereka, tidak dihiraukankanya. Sang isteri pun bingung. Apa gerangan yang terjadi pada suaminya?

"Pak. Diminum kopinya. Entar kopinya keburu dingin. Ndak enak lho minum kopi dingin," ujar isteri Pak Kedindil.

Pak Kedindil tidak menyahut. Diam seribu bahasa. Wajahnya terkesan gusar. Ada sesuatu yang terpendam. Seakan-akan hendak memecahkan kepalanya yang sudah ditumbuhi  warna putih.

Melihat sang suami tidak menanggapi percakapannya, sang isteri langsung pergi meninggalkan Pak Kedindil seorang diri.
                       
Usai Maghrib, ketukan pintu depan membuat kaget Pak Kedindil yang sedang asyik nonton TV sendirian. Pintu dibukanya. Terlihat wajah Pak Carmuk tersenyum bahagia.

"Oh, Pak Carmuk. Apa kabar? Mari Masuk," sapa Kedindil sambil mempersilahkan Pak Carmuk duduk di ruang depan rumahnya.

"Kok sepi. Kemana  isteri dan anak-anak," tanya Pak Carmuk seraya menyandarkan badan pada daun kursi.

"Anak-anak bersama ibunya ke rumah mertua. Ada keperluan," jawab Pak Kedindil.

"Oh, ya. Pak Kedindil udah denger belum rencana Kepala Negeri mau merombak susunan personalia pemerintahan kita," tanya Pak Carmuk.

"Belum Pak. Emangnya Pak Carmuk udah dihubungi Kepala Negeri?".

"Belum sih. Cuma info yang saya denger dari Pak Sekretaris, kalau Kepala Negeri mau melakukan perombakan besar-besaran. Beliau mau menempatkan orang-orang terbaik yang akan melaksanakan visi dan misi beliau waktu kampanye dulu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun