" Mohon maaf Ibu. Berdasarkan pengecekan sample darah dari laboratorium kami, Ibu mengidap penyakit HIV," terang Dokter Puskesmas.
Mbak Lola pun terkaget-kaget mendengar penjelasan dokter. Jantungnya hampir copot. Kakinya gemeteran. Hampir copot dari engsel pergelangan kakinya.
" Ha ! Betul Dokter? Apa tidak salah?," tanya Mbak Lola dengan nada setengah berteriak diliputi wajah setengah tidak percaya atas penjelasan dokter.
" Tidak Bu. Kami tidak salah. Itu hasil test dari laboratorium," ujar sang Dokter.
Kini wanita setengah baya itu hanya bisa menatapi hari dengan rasa berdosa yang tak terperikankan. Rasa berdosa kepada suaminya yang dibiarkannya bak seonggok patung hiasan rumah. Rasa bersalah atas segala perbuatannya. Dan rasa bersalah kepada semua penghuni Kampung yang telah dobohonginya bertahun-tahun.
Kini bersama doa-doa yang terus digemakannya dengan airmata dosa menjadi diorama kehidupan Mbak Lola yang baru. Sebuah kehidupan babak kedua  yang dijalaninya menuju waktu ajal tiba.
Toboali, Kamis malam, 26 Agustus 2021
Salam sehat dari Kota Toboali
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI