" Kok Pak Ustad ketawa?," tanya Matliluk.
" Pak Matliluk. Izrail itu mencabut nyawa kita sebagai manusia tanpa pemberitahuan. Dia datang secara tiba-tiba. Bisa saat kita sedang sholat. Bisa saat kita sedang maksiat. Kapan saja. Tak seorang pun manusia yang bernyawa tahu, kapan Izrail datang untuk mencabut nyawa kita," jelas Pak Ustad.
" Jadi kita sebagai manusia tak tahu kapan dia datang untuk mencabut nyawa kita?," desak Matliluk.
Pak Ustad menggelengkan kepalanya.Â
" Tak seorang manusia pun tahu, kapan dia datang. Itu rahasia Allah, Sang Maha Pencipta," ujar Pak Ustad.
Matliluk terdiam mendengar ujaran pak Ustad.Â
Suara azan subuh sudah terdengar sangat merdu dari pengeras suara Masjid. Menggetarkan alam. Merelegiuskan jaga raya. Menembus gendang telinga Matliluk. lelaki itu terbangun. Langsung menuju kamar mandi dan mengambil wudhu. Dan bergegas ke masjid. Langkah kakinya tergesa-gesa.
Melihat kedatangan Matliluk, para jemaah masjid terkejut. Sudah lama sekali Matliluk tak pernah sholat berjemaah  berjemaah di masjid. Senyumpun ditebarkan para jemaah masjid kepada Matliluk.
" Assalamualaikum," sapa Matliluk saat memasuki masjid.
" Waallaikumsalam," jawab para  jemaah serentak.
" Ayo kita sholat," ajak Pak Imam Masjid kepada para jemaah.