Malam itu dengan kendaraan roda dua yangdiberikan Pak kades sebagai kendaraan operasionalnya, Cagal membelah malam. Cahaya rembulan mengiringi perjalanannya. Malam ini, arah tujuan motornya menuju ke Kampung sebelah. Cagal ingin bertemu dengan Mbak Liluk, seorang paranormal yang amat terkenal. Tujuannya ingin memastikan kemenangan Pak Kades yang didukungnya dalam pemilihan nanti.
"Terus terang, Pak Kades dukunganmu pasti menang. Uangnya banyak. Tak habis tujuh turunan. Yang menjadi pertanyaan saya, dari mana uangnya?," ujar Mbak Liluk sembari bertanya. Cagal kelagapan. Tak mampu menjawab pertanyaan paranormal tersohor itu. wajahnya menunduk. Tak mampu menatap wajah Mbah Liluk.
" Kamu seorang sarjana. Orang pintar. Tapi dalam memilih pilihan kok seperti orang kebanyakan. Hanya berdasarkan fulus dan fulus. Dimana nurani mu sebagai kaum muda yang katanya sebagai generasi penerus ?,"sambung Mbah Liluk lagi. Cagal terdiam. Dulu dia bersama beberapa tokoh pemuda dan mayarakat pernah melakukan demo di Kantor Desa menuntut pertanggungjawab Pak Kades soal anggaran Dana Desa.Â
Cagal tertunduk.  Narasi  Mbah Liluk seolah menghantam jantungnya dengan pukulan godam yang sangat keras yang  mengeluarkan darah yang kental yang mengaliri tubuhnya. Mengerang kesakitan menahan luka.  lelaki  muda itu pun roboh seketika. Tubuhnya terkapar dilantai.
Toboali, minggu siang,28 Maret 2021
Salam sehat dari Kota Toboali, Bangka Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H