Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Tim Fulus

28 Maret 2021   11:49 Diperbarui: 28 Maret 2021   11:57 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Malam itu dengan kendaraan roda dua yangdiberikan Pak kades sebagai kendaraan operasionalnya, Cagal membelah malam. Cahaya rembulan mengiringi perjalanannya. Malam ini, arah tujuan motornya menuju ke Kampung sebelah. Cagal ingin bertemu dengan Mbak Liluk, seorang paranormal yang amat terkenal. Tujuannya ingin memastikan kemenangan Pak Kades yang didukungnya dalam pemilihan nanti.

"Terus terang, Pak Kades dukunganmu pasti menang. Uangnya banyak. Tak habis tujuh turunan. Yang menjadi pertanyaan saya, dari mana uangnya?," ujar Mbak Liluk sembari bertanya. Cagal kelagapan. Tak mampu menjawab pertanyaan paranormal tersohor itu. wajahnya menunduk. Tak mampu menatap wajah Mbah Liluk.

" Kamu seorang sarjana. Orang pintar. Tapi dalam memilih pilihan kok seperti orang kebanyakan. Hanya berdasarkan fulus dan fulus. Dimana nurani mu sebagai kaum muda yang katanya sebagai generasi penerus ?,"sambung Mbah Liluk lagi. Cagal terdiam. Dulu dia bersama beberapa tokoh pemuda dan mayarakat pernah melakukan demo di Kantor Desa menuntut pertanggungjawab Pak Kades soal anggaran Dana Desa. 

Cagal tertunduk.  Narasi  Mbah Liluk seolah menghantam jantungnya dengan pukulan godam yang sangat keras yang  mengeluarkan darah yang kental yang mengaliri tubuhnya. Mengerang kesakitan menahan luka.  lelaki  muda itu pun roboh seketika. Tubuhnya terkapar dilantai.

Toboali, minggu siang,28 Maret 2021

Salam sehat dari Kota Toboali, Bangka Selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun