Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orang Kaya Baru

11 Maret 2021   16:22 Diperbarui: 11 Maret 2021   16:45 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kali ini sang suami yang terdiam. Matanya pun terpejam. Namun hatinya menangis mendengar cerita istrinya.

Ketika pemerintah mengabarkan akan membangun jalan tol di sekitar Kampung mereka itu,  maka semeter tanah bisa dihargai jutaan rupiah oleh pemiliknya. Warga yang tanahnya terjual, menjadi orang kaya baru. Mereka menghabiskan uangnya dengan membeli kendaraan roda empat dan roda dua.Warga dari luar kota yang yang banyak menyerbu masuk ke Kampung mereka. Menciptakan persaingan baru dengan warga Kampung. Mereka membawa harta dan kekayaan entah dari mana. Lalu membangun kawasan pemukiman baru di Kampung.

Sementara sebagai warga Kampung suaminya belum juga menjual tanahnya untuk dikonversikan dalam bentuk investasi. Atau membangun rumah. Maklum hingga kini mereka masih tinggal di rumah ibunya. Adalah sebuah kewajaran bila sang istri merengek minta dibuatkan sebuah rumah.

"Aku tidak perlu rumah mewah dan besar,Bang.  Yang penting rumah sendiri. Rumah sendiri, meskipun kecil." Sang istri menatap sang suami dengan pandangan menghiba. 

"Kamu setuju, kan?" lanjut sang istri.

" Tapi untuk menjual petak sawah warisan itu, aku perlu mendapatkan persetujuan dari adikku, Roy," sahut Sang suami.

Airmata suami istri itu tumpah ke bumi. Mereka mendapat kabar, bahwa Roy, adik satu-satunya sang suami mengalami kecelakaan pesawat dalam penerbangan menuju Ibukota. Pria yang belum menikah itu merupakan pejabat penting di sebuah Kabupaten termasuk salah seorang penumpang maskapai yang  ikut dalam penerbangan itu. Kesedihan melanda keluarga itu. Terutama sang suami. Berhari-hari dia mengurung diri dikamar. Menangisi kepergian sang adik satu-satunya. Rumah mereka pun dibanjiri para kerabat dan tetangga. Mereka ikut berbela sungkawa.

Sebagai ahli waris tunggal, sang suami memperoleh santunan asuransi yang besar dari maskapai penerbangan dan pemerintah.  Sedangkan semua harta peninggalan adik satu-satunya itu, jatuh ke tangan sang suami. Sang suami mendadak menjadi orang kaya baru.

Hari itu, rumah mereka kedatangan tamu. Para pejabat pemerintah,perwakilan maskapai dan notaris sudah berkumpul di ruang tamu rumah mereka. Tak terkecuali aparat kampung mereka hadir. Mereka akan menyaksikan pemberian santunan dari pemerintah dan maskapai atas nama adiknya Roy kepada sang suami sebagai ahli waris. 

Sang suami menatap sang istrinya. Terlihat ada kegundahan di wajah sang suami. Airmata sang suami terlihat menetes membasahi ubin rumah mendiang keluarga suaminya, yang kini akan menjadi rumah mereka. Termasuk santunan dari pemerintah dan maskapai. 

Toboali, kamis, 11 Maret 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun