Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki Tua di Kampung Kami

25 Februari 2021   16:58 Diperbarui: 25 Februari 2021   17:04 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah hampir setengah jam, para tamu yang duduk bersila dihadapan Pak Tua dengan wajah tertunduk tidak mendengar apa pun dari mulut tua Pak Tua. tidak sepatah kata pun yang keluar dari mulut Pak Tua. Pak Tua hanya terdiam. Sementara keringat terus mengucur dari dahinya. Getaran di dadanya turun naik. Para tamu terus menunggu dan menunggu. Sementara yang diluar terus menunggu giliran untuk. Tamu terus mengalir dengan sangat deras. Antrian semakin panjang.

" Kok lama sekali ya," ujar seorang warga.

" Huss...Tutup mulutmu. Apakah engkau siap menerima resiko dari omonganmu," ujar seorang tamu yang telah lama mengantri sejak subuh. lelaki itu terdiam. Wajahnya pucat pasi. Ada ketakutan yang mengalir dari sekujur tubuhnya. Keringat mengucur deras dari keningnya.

Tiba-tiba dari dalam rumah, terdengar suara gaduh, Orang berteriak. Para tamu berhamburan keluar dengan wajah diliputi ketakutan dan ketegangan yang luarbiasa yang belum pernah mereka rasakan selama hidupnya.

" Pak Tua sudah meninggal." ujar seorang tamu dari dalam rumah.

Suara sakral pun meluncur dari mulut para tamu. Lantunan ucapan sakral Innalillahi Wainnalillahi Rojiun bergema dengan religius. Menggemuruhkan angkasa. Menembus langit biru.

Toboali, kamis, 25 Februari 2021

Salam dari Kota Toboali, Bangka selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun