" Assalamualaikum. Apa kabar kalian semua," sapanya dengan suara penuh bersahabat
" Alhamdulillah baik Pak Kades. Lho, biasanya bapak sholat berjemaah di sana, Pak," jawab seorang jamaah masjid.
" Di sana lagi ramai. Anda tahulah," ujarnya.
" Pasti Bapak mau nyumbang sajadah, ya," sambung seorang jemaah yang lainnya.
" Iya. Ala kadarnya saja. Untuk masjid ini. Untuk kemashalatan umat," jawabnya dengan nada suara malu.
Entah kenapa malam itu, suasana kampung Kocar Kacir ramai. lampu terang benderang. Para pedagang berderet rapi. Penuhi trotoar jalanan. Semenjak pagi mereka telah berdagang. Pembeli amat ramai. Beberapa balon terlepas dari pegangan seorang anak. Tangisan pun meriuh alam. Serouh di dalam Balai Desa, dimana para Kandidat sedang berorasi dengan sejuta suara janji yang nikmat untuk dilumat.Â
" Janji mereka sungguh aduhai," ujar seorang warga.
" Ya. Tapi pahit untuk ditelan. Kayak obat," jawab seorang warga lainnya.
Mereka terkekeh. Suara tawa mereka meriuhkan balai Desa. Berbaur dengan suara janji yang terus berkumandang tanpa malu.
Toboali, Selasa malam, 23 Februari 2021
Salam dari Kota Toboali, Bangka Selatan