Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki Penjaga Martabat Ranjangnya

19 Februari 2021   21:51 Diperbarui: 19 Februari 2021   22:03 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Kamu itu mestinya berpikir seribu kali menikahi wanita itu, Nak," ungkap ayahnya dengan kalimat sarat nasehat. " Tapi kami sudah saling men cintai, Ayah," jawab Markudut dengan suara mantap.

" Apakah kamu tidak menyesal nantinya," tanya sang Ayah.

" Saya siap dengan segala resikonya, Ayah. Saya mohon doa restu saja," jawab Markudut.

Sebagai orang tua ayah dan ibunya hanya merestui niat mulia sang anak untuk berumah tangga. Profesi sebagai nelayan membuat waktu malam Markudut dan istrinya harus berbagi dengan naik pasangnya air laut. Cuaca yang tak menentu membuat malam istrinya menjadi malam yang sarat kesendirian. Kadang dua hingga tiga malam, wanita itu harus berbagi pelukan dengan guling disaat Markudut sedang menjaring ikan di laut lepas. Sementara hasratnya sebagai wanita dewasa membuatnya kadang kala harus menanti malam bersama televisi yang kadang menayangkan cerita malam yang tak bertuan.

" Mestinya Abang itu mencari ikan siang hari saja. Aku kan nggak berteman di rumah," ungjkap istri Markudut dengan nada manja usai keduanya melampiaskan nafsu sebagai manusia dewasa.

" Ikan hanya dapat ditangkap saat malam hari. Apalagi kondisi cuaca yang tak menentu seperti sekarang ini amat susah menangkap ikan diwaktu siang. Mohon adinda pahami," jawab Markudut sembari mengecup kening sang istri.

" Tapi aku kan takut sendirian di rumah," balas sang istri dengan suara manja penuh arti.

" Insya Allah, kalau cuaca sudah membaik, bulan depan aku akan menangkap ikan pada waktu siang hari. Mohon doanya saja biar cuaca membaik," jawab Markudut.

Telinga muda Markudut memang sudah mendengar isu bahwa ada laki-laki lain yang meniduri ranjang pengantinnya. Sebagai suami yang percaya dengan sang istri, tentu saja Markudut dengan semangat 45 membelanya. Tak pelak terkadang dia harus berargumentasi dengan keluarganya.

" Saya sangat percaya ayah dengan istri saya. Barang saja ada orang yang  tidak senang melihat kami sebagai suami istri hidup rukun dan damai," jawab Markudut saat ditanya ayahnya.

" Sebagai suami kamu jangan percaya dengan istrimu 100 persen. Apalagi kamu melaut baru pulang ke rumah saat subuh dan ayam berkokok," ungkap ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun