Cerpen ; Lelaki Bernyawa Dalam Keranda Mayat
Mata lelaki itu tiba-tiba terbelalak. Tatapan mata liarnya menatap sekeliling. Â Nafasnya naik turun seiring derap langka para pemikul keranda mayat yang berjalan terseok-seok menapaki jalanan yang tak mulus. Telinga lelaki itu terkaget-kaget. Suara khas yang biasa didengarnya saat orang mengantar mayat ke pekuburan bergema dengan sakralnya. Mengagetkan nuraninya. Menghentakkan jiwanya.
" Apakah aku sudah mati," desisnya.
" Engkau menuju kematian. Orang-orang telah membawamu menuju ke pukuburan untuk dimakamkan," suara misterius itu tiba-tiba bergema digendang telinganya.
" Siapa engkau," tanya lelaki itu.
" Aku malaikat pencabut nyawa," jawab suara itu.
" Aku belum siap untuk mati. Aku belum siap,"
" Belum siap?,"
" Aku tak pernah sholat,"
" Aku tak pernah puasa pada bulan Ramadahan,"
" Aku tak pernah tarawih pada saat bulan suci Ramadhan,"