Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ada Cerita Palsu dari Mulut Palsu Penutur Palsu

20 Agustus 2018   00:47 Diperbarui: 1 Februari 2019   23:29 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Silahkan anda angkat kaki dari sini. Kami tidak menerima cerita palsu dari mulut palsu para penutur palsu," jawab warga dengan suara tinggi.

Suara palsu itu terdiam. Tak ada lagi narasi bantahan.  Tak mampu menjawab.  Suara palsu itu pergi menjauh. Menjauh ke angkasa yang membentang.  Menembus awan. Mengejar kerlap-kerlip bintang dilangit. Mencari angkasa lain untuk menebar cerita palsu tentang sesuatu yang palsu tanpa malu.

Malam makin merentah. Kunang-kunang tersenyum menyaksikan cerita palsu tentang sesuatu yang palsu yang mengangkasa  dilangit  tanpa malu. Desiran angin pun enggan membawa cerita tentang sesuatu yang palsu yang mengikutinya di cakrawala. Narasi tentang sesuatu itu pun sendiri dalam sunyi. Dalam kegelapan. Sebatang kara mengapung di udara.

Mentari pagi terbangun dari mimpi panjangnya. Suara azan subuh terdengar religius. Para warga berduyun-duyun menuju masjid. Berserah diri kepada Sang Maha Pencipta. Mohon ampunan. Seiring hilangnya cerita palsu tentang sesuatu yang palsu dari penutur palsu yang sering mengusik mimpi indah mereka tentang hidup dan kehidupan. Sejuta kedamaian yang dulu menjadi simbol kehidupan mereka kini terajut kembali. Sebuah anugerah yang kembali lahir dan hadir untuk mereka. Ya, mereka, para warga kembali merajut jiwa dalam bingkai persaudaraan yang sempat hilang beberapa waktu.  (Rusmin)

Toboali, senin dinihari 20 agustus 2018 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun