Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki Bercelana Jeans

29 Juni 2016   23:52 Diperbarui: 30 Juni 2016   00:02 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika malam mulai melarut, lelaki bercelana jeans itu selalu datang ke Surau. Biasanya itikaf. Dan usai sholat subuh berjemaah, lelaki muda itu langsung meninggalkan surau. Setidaknya perilaku ini selalu terlihat oleh para jemaah masjid, teruatama di malam 10 terakhir ramadan.

Tentu saja, kehadiran lelaki bercelana jeans itu di Surau menjadi topik hangat pembicaraan para jemaah masjid. Mareka selalu bertanya-tanya siapa lelaki itu. Apalagi usai sholat Subuh berjemaah, lelaki muda itu biasanya langsung pergi sehingga tak ada interaksi dengan para jemaah.

'" Pak ustad siapa lelaki bercelana jeans itu,' tanya seorang jemaah masjid usai sholat Subuh.

' Iya, Pak Ustad. Usai sholat subuh langsung kabur. Tak ada tegur sapa sama sekali,' sambung seorang jemaah yang lain.

Pak Ustad tersenyum mendengar pertanyaan para jemaah.

" Surau ini kan rumah Allah. siapa saja berhak untuk bertemu Allah. Apakah ada larangan bagi umat muslim untuk sholat di masjid pakai celana jeans," tanya Pak Ustad dengan wajah tersenyum. Para jemaah terdiam. tak ada yang menjawab. Hening.

Disebuah Masjid yang lain, para jemaah juga sering melihat adanya seorang lelaki bercelana jeans sering datang ke surau saat malam menuju spertiga malam. saat rembulan mulai terkantuk-kantuk dengan sinarnya yang mulai temaram. Saat kokok ayam mulai mewarnai bumi. dan saat mentari mulai terbangun dari mimpi panjangnya.

Malam itu malam kedua puluh satu ramadan. sinar rembulan bercahaya. indah sekali. keheningan mulai terasa, ketika lelaki bercelana jeans itu mulai menyambangi Surau. Usai mengambil wudhu, lelaki itu langsung masuk masjid. Dia beritikaf. Sementara mulutnya komat-kamit sambil tangannya menengadah. Suaranya makin mengecil. Airmata tampak mengalir dikedua pipinya. Membasahi sajah masjid.

" Assalamualikum," sapa Pak Ustad. lelaki itu menoleh. Senyum khas Pak Ustad membuatnya terkejut. Dia langung berdiri. Tapi sebuah kode dari pak Ustad membuatnya batal untuk berdiri.

" Silahkan adik teruskan zikirnya," ujar Pak Ustad ramah dengan senyum khasnya.

Dan seperti biasanya usai sholat subuh lelaki muda bercelana jeans itu langsung meninggalkan Surau. Beberapa warga melihat. langkahnya tampak tergesa-gesa. Saat ditikungan pemukiman, lelaki itu tak terlihat lagi. beberapa warga yang berusaha membubutinya tak melihat apa-apa. Kehilangan jejak.

" Saya lihat sendiri Pak Ustad. waktu ditikungan itu, dia langsung menghilang. arahnya ke hutan kecil," lapor seorang jemaah kepada pak Ustad.

" benar sekali Pak Ustad. langkahnya bergegas. Seolah-olah ada yang dikejarnya," ungkap jemaah yang alinnya.

" barangkali beliau itu sedang ada kegiatan sehingga terkesan terburu-buru,' jawab Pak Ustad.

Subuh ini tak terlihat lelaki bercelana jeans itu. bahkan dia pun tak beritikaf di masjid di sepertiga malam seperti baisanya. Para warga justru dilanda kehebohan yang luarbiasa. Didalam masjid ada sebuah tas besar yang isinya uang ratusan juta.

" Uang siapa ini," tanya para jemaah dengan nada keheranan. 

" Apakah ini uang lelaki bercelana jeans itu," sambung jemaah yang lain.

" Mari kita lihat. Siapa tahu milik jemaah masjid yang tertinggal," ajak Pak Ustad.

Saat dibuka tas itu berisikan uang. Nilainya besar sekali. Dan didalam tas itu ada secarik surat. Saat dibaca pak Ustad hanya tertulis bahwa dana dalam tas itu untuk renovasi surau yang terbengkalai.

Tas yang berisikan uang besar juga ditemukan para jemaah di sebuah masjid yang sering didatangi lelaki bercelana jeans itu pada spertiga malam.  isi suratnya sama. Uang dalam tas itu untuk perbaikan Masjid yang belum selesai.

" Alhamdulillah, Allah telah melimpahkan rezekinya buat masjid ini," ujar pak Ustad.

" Jadi lelaki bercelana jeans itu yang menyumbangkan uang ini untuk masjid,' tanya jemaah.

" Ternyata lelaki itu orang kaya dan dermawan ya pak Ustad," celetuk jemaah yang lainnya.

" Sebagai jemaah masjid dan pengurus masjid uang ini amat berguna bagi perbaikan masjid. Soal siapa yang menyumbangnya, biar Allah yang membalasnya kebaikannya. Yang terpenting doa kita agar masjid ini terenovasi menjelang idul fitri terkabul,' jawab Pak ustad.

" Ayo kita sholat subuh," ajak Pak Ustad.

Sinar mentari mulai terlihat merah-kemerahan diufuk timur. Sinarnya mulai menyinari bumi bersahutan dengan kokok ayam yang mulai menggemakan suaranya meresonansi bumi. Sementara suara deru kendaran dijalanan pun mulai terdengar nyaring mengornamen bumi seiring  derap langkah manusia memulai kehidupan dan menantang kehidupan yang mulai terasa ganas. (Rusmin)

Toboali, Bangka Selatan, 23 ramadan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun