Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki Bercelana Jeans

29 Juni 2016   23:52 Diperbarui: 30 Juni 2016   00:02 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Saya lihat sendiri Pak Ustad. waktu ditikungan itu, dia langsung menghilang. arahnya ke hutan kecil," lapor seorang jemaah kepada pak Ustad.

" benar sekali Pak Ustad. langkahnya bergegas. Seolah-olah ada yang dikejarnya," ungkap jemaah yang alinnya.

" barangkali beliau itu sedang ada kegiatan sehingga terkesan terburu-buru,' jawab Pak Ustad.

Subuh ini tak terlihat lelaki bercelana jeans itu. bahkan dia pun tak beritikaf di masjid di sepertiga malam seperti baisanya. Para warga justru dilanda kehebohan yang luarbiasa. Didalam masjid ada sebuah tas besar yang isinya uang ratusan juta.

" Uang siapa ini," tanya para jemaah dengan nada keheranan. 

" Apakah ini uang lelaki bercelana jeans itu," sambung jemaah yang lain.

" Mari kita lihat. Siapa tahu milik jemaah masjid yang tertinggal," ajak Pak Ustad.

Saat dibuka tas itu berisikan uang. Nilainya besar sekali. Dan didalam tas itu ada secarik surat. Saat dibaca pak Ustad hanya tertulis bahwa dana dalam tas itu untuk renovasi surau yang terbengkalai.

Tas yang berisikan uang besar juga ditemukan para jemaah di sebuah masjid yang sering didatangi lelaki bercelana jeans itu pada spertiga malam.  isi suratnya sama. Uang dalam tas itu untuk perbaikan Masjid yang belum selesai.

" Alhamdulillah, Allah telah melimpahkan rezekinya buat masjid ini," ujar pak Ustad.

" Jadi lelaki bercelana jeans itu yang menyumbangkan uang ini untuk masjid,' tanya jemaah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun