Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ada Wanita dan Rumahnya di Iklan Jodoh

15 April 2016   21:31 Diperbarui: 15 April 2016   21:49 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Saya janji, minggu ini Mbak akan masuk rekaman. Tadi sebelum saya kesini, seorang produser rekaman telah menelpon saya. lebih baik kita bahagiakan nurani kita dengan aksi yang menduniawi sehingga meringgankan beban kita," kata lelaki itu. Dan sebagaimana malam-malam sebelumnya desah nafas keduanya pun berpacu melawan dinginnya malam. Keduanya pun terkulai diterjang nafsu yang sesat.

Kelaraan hidupnya makin menduka ketika seorang lelaki gendut yang mengaku sebagai produser musik ternyata hanya berniat mereguk kasih sayang semata darinya. Kecantikannya ternyata hanya menjadi bahan perasan para penggiat malam tanpa malu. Dan ketika hutangnya mulai menggunung,tak seorang pun dari para pereguk kenikmatan sesat itu yang mampu menjawab kelaraannya. Hanya rumah yang menjadi tumpuan hidupnya kini. Setidaknya dengan menjual rumahnya, dia mampu meloloskan diri dari para penagih hutang yang berwajah sangar tanpa kemausiaan itu.

Kelaraan makin terasa panjang ketika iklan yang dibuat sahabatnya ternyata berbuntut panjang. Usai diklankan sahabatnya dimedia sosial, bukan hanya tawaran soal rumah yang dia terima, namun juga tawaran untuk dijadikan istri oleh para penawar rumahnya. Apalagi pola penawaran rumah yang dilakoninya unik sehingga para awak media mengincarnya untuk dijadikan berita. Kini setiap hari dia harus menerima kunjungan dari para awak media. Sementara kelaraannya semakin membukit.

Eskalasi namanya lewat media ternyata tak berbanding lurus dengan asanya untuk menuntaskan permasalahan hidupnya. Kepopuleran namanya sebagai bintang baru dalam media, tak mampu hapuskan laranya yang makin meninggi. Walaupun tak dapat dipungkirinya ada tawaran dari berbagai mata acara tipi yang mengundangnya sebagai tambahan uang dapurnya untuk tetap ngebul. Namun itu hanya untuk kepentingan sesaat. Tak menjawab impiannya untuk menuntaskan permasalahannya yang makin hari makin menggunung.

Dan ketika ada seorang lelaki muda yang datang bukan hanya sekedar menawarkan rumahnya, tapi menginginkannya menjadi Ibu dari anaknya, wanita itu gamang menghadapinya. Keputusasaan tampaknya masih membekas. Nasehat dari keluarga dan sahabatnya pun tak digubris. Ada rasa sesal yang membekas dalam otaknya yang cerdas. Sebuah memori yang tak gampang dilupakan.
" Saya tahu mareka itu hanya menginginkan tubuh saya semata. Mareka hanya ingin mereguk kebahagian semata tanpa tahu derita saya," ujarnya dengan nada ketus.
" Lelaki ini beda. Sangat berbeda dengan lelaki yang kamu temui dan kenal selama ini," ujar sahabatnya menyakinkan.
" Iya, Nak. Ibu pernah ketemu dengannya. Dia sangat serius ingin meminangmu," ungkap Ibunya. Wanita itu pun trenyuh. Hatinya pun perlahan luluh. 

Apalagi ketika lelaki muda itu bertandang ke rumahnya dengan membawa segenggam harapan yang sempat mati suri.
" Saya serius lho mbak. Saya ingin kita membina rumah tangga yang bahagia. Saya siap membahagiakan Mbak. Saya ingin Mbak bahagia karena saya tahu Mbak selama ini tak bahagia," jelas lelaki muda itu dengan narasi mantap. Malam makin melarut.
" Saya siap menjawab segala persoalan yang Mbak alami. Dan kalau Mbak tak mau rumah ini dijual pun tak masalah bagi saya karena saya yakin Mbak adalah wanita yang saya rindui selama ini yang bisa membahagiakan saya," lanjut lelaki muda itu.

Wanita setengah baya itu pun luluh. Malam hening. Cahaya menebarkan kebahagiaan bagi penghuni bumi. Sebagaimana kebahagian yang kini dirasakan oleh wanita setengah baya itu hingga ke tulang sum-sumnya yang tak pernah dia rasakan. Ya, itulah kebahagian hakiki yang akan didapatnya dari lelaki muda yang mencintainya dengan setulus hati. (Rusmin)

Toboali, Bangka Selatan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun