Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pak Presiden, Kami Lapar

13 April 2016   22:32 Diperbarui: 14 April 2016   00:29 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehari menjelang kedatangan Pak Presiden kesibukan di Kampung Kami tampak super sibuk. Para aparatur negara sibuk mengatur dan membereskan sesuatu yang dianggap kurang baik. Jalanan menuju kampung pun sudah diaspal. Demikian pula dengan SD yang merupakan satu-satunya sekolah yang ada di kampung Kami direnovasi dan diberi warna sehingga tampak mentereng seolah-olah pembangunan sukses. Demikian pula dengan kantor Pak Kepala kampung dipercantik dengan pot bunga yang bagus dan berharga mahal.

Kesibukan para aparat negara hanya menjadi tontonan para warga Kampung kami. Para warga tampak antusias menyaksikan kesibukan para aparatur negara itu yang bekerja siang dan malam tanpa henti seolah-olah ada tenaga baru yang mareka lahirkan dalam tubuh mareka. Penghuni Kampung tampak bahagia menyaksikan kerja keras para aparatur negara. Sesuatu yang jarang mareka temui selama ini kalau para warga berurusan di kantor.

Hari yang dinantikan telah tiba. Pak Presiden datang dengan helikopter karena jauhnya jarak tempuh menuju kampung kami. Di lapangan sepakbola, Pak Presiden disambut para Menteri, Gubernur, Bupati dan para perangkat Kampung yang tampak bahagia. Wajah mareka sangat bahagia. Bisa bersalaman dengan Pak Presien dan fotonya bisa dipasang di kantor.

Pak Presiden tampak celingukan. Ada sesuatu yang ganjil dalam pandangan matanya. Ada sesuatu yang tak pernah dijumpainya kalau berkunjung ke suatu daerah. Yakni masyarakat yang biasanya antusias menyambut kehadirannya yang selama ini menjadi trade mark dirinya sebagai pemimpin rakyat.

" Lho, kok tak ada masyarakatnya. Kemana mareka," tanya Pak Presiden. Semua aparatur negara yang hadir tak ada yang bisa menjawab. Para pejabat daerah dan Menteri yang mendampingi Pak Presiden hanya terdiam membisu. Tak ada apologi yang keluar dari mulut mareka. Semua terdiam mendengar pertanyaan Pak Presiden.

Dengan ditemani ajudan, Pak Presiden langsung menuju pantai dengan berjalan kaki. Seorang warga tampak sibuk memikul hasil ikan yang baru ditangkapnya. Pak Presiden langsung menghampirinya.

" Kok tidak menyambut kehadiran Presiden," tanya Pak Presiden.

" Kalau kami menyambut Presiden maka keluarga kami akan kelaparan Pak. Kami hidup hanya dari laut. Kalau kami tak kelaut apa yang bisa keluarga kami makan hari ini. Dan siapa yang akan memberi makan keluarga kami di rumah," jawab lelaki itu sambil negeloyor pergi bersama hasil tangkapannya. Pak Presiden mengangguk-angguk.

Jawaban yang sama juga diperoleh Presiden saat menanyakan kepada para Ibu-ibu yang sedang berada di pantai menunggu suaminya datang dari pertarungan melawan ganasnya ombak dilaut lepas.

" Iya, Pak. Kalau kami menyambut Presiden, siapa yang akan menjual ikan hasil tangkapan suami kami. Kalau ikan tak laku kami bisa kelaparan. Kasian anak kami Pak," jawab para Ibu-ibu secara kompak. Pak Presiden kembali menganggukkan kepalanya usai mendengar jawaban dari warga.

Pak Presiden tampaknya makin mengerti dengan kondisi riil masyarakat. Makin paham arti sebuah kunjungan. Makin tahu tentang kondisi nyata yang dialami para warga negeri ini. Dan makin memahami bahwa rakyat butuh makan untuk hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun