Kami baru dikarunia seorang putri pertama, ketika usia perkawinan kami memasuki tahun ketiga. Kegirangan melanda keluarga ketika istri mengabarkan bahwa dirinya positif hamil.
Ibu dan Ayah kami sangat bahagia mendengar berita bahagia itu. Apalagi mertua saya. Maklum ini adalah cucu pertama bagi mareka.
' Alhamdulillah, akhirnya istrimu hamil. Kamu harus banyak bersykur dan mengucapan terima kasih kepada Allah. Dan bilang dengan istrimu. Jaga kesehatan dirinya dan jabang bayinya," nasehat
Ibu lewat telepon.
" Iya Bu. Akan aku sampaikan kepadanya. Dan aku juga akan selalu menjaganya," jawabku.
Senada dengan Ibu, mertua juga mengingatkan kami agar jabang bayi ini dijaga dengan benar.
" Bilang ke istrimu agar dia menjaga kesehatan dan pola makannya. Jangan sampai makan seenak perutnya. Kamu kan tahu gaya makan istrimu yang sembrono. kamu harus selalu
mengingatnya," ujar mertua.
Kegembiraan juga melanda adik-adik kami. Mareka bahagia karena tidak lama lagi mareka akan mendapat ponakan. Tak heran diantara ada yang memprediksi bahwa bayinya perempuan. maklum keluarga adalah perempuan semua. Hanya aku dan adik yang berkelamin laki-laki. yang lain perempuan semuanya.
" Semoga kakak melahirkan seorang anak perempuan biar kami bisa bermain bersama," harap adikku yang paling bontot.
" Kalau aku berdoa semoga kaka dikarunia anak lelaki biar ada yang menjaga kita," harap adikku yang lain.