Dalam kerangka publikasi dan pencitraan jangan-jangan omongan besar para pimpinan KPK selama ini hanya sebagai lipstick semata untuk konten pemberitaan media semata sehingga KPK tetap memberikan gema resonansi yang menggelegar di nurani publik sehingga terus mendapat dukungan dari rakyat.
Dan jangan-jangan para pimpinan KPK memang tidak serius dalam membabat korupsi di negeri ini yang terdiri dari 34 provinsi dan 500 Kabupaten?
Atau jangan-jangan narasi pemberatasan korupsi tanpa tedeng aling-aling dan tebang pilih ini hanya ' kelakar gebeng " atau dalam bahasa Toboali berarti hanya sekedar omongan doang alias OmDo.
Tapi sebagai warga masyarakat saya sungguh-sungguh percaya, KPK tidak akan pilih tebu dan tebang pilih dalam memberantas korupsi dan pelakunya. Termasuk memilih daerah-daerah tertentu dalam menebas leher para koruptor demi publikasi. Bukankah koruptor adalah musuh bersama semua warga negeri ini mulai dari Miangas hingga Pulau Rote?
Kita percaya kasus Alkes 14 Milyard di RSUD hanya menunggu waktu saja bagi KPK untuk menelisiknya. Dan KPK kami menunggu aksi heroikmu. Abraham Samad kami rindu aksimu. Salam Junjung Besaoh...(Rusmin)