Memasuki era reformasi 1998, prestasi kita mulai mengalami penurunan, SEA Games Brunai Darrusalam 1999 langsung melorot peringkat k e-3. Malaysia 2001 lebih parah lagi peringkat ke -6, membaik di Vietnam 2003, peringkat ke-3, melorot lagi ke -5 di Philipina 2005 ke 4 di Thailand 2007, peringkat ke 3 di Laos 2009, Juara Umum 2011 Jakarta/Palembang, peringkat 4 , Myanmar 2013, peringkat 5, Singapura 2015.
Kita tentunya mendambakan Indonesia kembali menjadi Juara umum dalam penyelenggaraan SEA Games. Akan tetapi untuk kembali mendominasi kawasan Asia tenggara, sudah tak seindah masa yang lalu.. sudah waktunya Olahraga kita melakukan restorasi besar-besaran demi mengembalikan kejayaan Nusantara kita, dan membuat keder Negara-negara lainya.
Kestabilan Ekonomi & Politik, Dominasi Olahraga.
Politik& ekonomi, bukan satu-satunya alasan kuat untuk menyatakan bahwa kekuatan Olahraga suatu bangsa dengan jumlah penduduk besar menjadi stabil atau cenderung menurun.
Faktor-faktor utama menciptakan olahragawan kelas dunia adalah, Bakat & Talenta, latihan, restorasi gaya hidup ( disiplin,mental), nutrisi, teknologi, restorasi kepelatihan, dan tingkat partisipasi event.
Terakhir adalah Jaminan masa depan atlet jika olahraga kita belum kuat menyelenggarakan event professional yang mendulang sponsor dan materi .
Masa depan atlet wajib menjadi perhatian utama dan mendapat tempat tinggi dalam program pemerintah ataupun swasta yang menjadi sponsor. Akan tetapi, kestabilan politik suatu bangsa besar, memicu keadaan olahraga juga dibangsa itu.
Russia di jaman kejayaan bersama Uni Soviet adalah Negara kuat yang selalu bertarung mendominasi Olimpiade Musim panas bersama musuh bebuyutannya Amerika serikat.
Ketika Soviet terpecah, perlahan, runtuhlah dominasi Negara komunis itu.
Datanglah Cina. Kekuatan ekonomi baru yang kini muncul sebagai kekuatan olahraga utama dunia untuk mengguncang dominasi AS.
Apa kaitannya dengan Olahraga Indonesia?