Mohon tunggu...
Franky Heumasse
Franky Heumasse Mohon Tunggu... profesional -

just simple guy who love music & sport, the two things make a world a better place

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Indonesia Bangkit! Cerita Raja Asia Tenggara di SEA Games

28 Agustus 2017   13:43 Diperbarui: 29 Agustus 2017   12:12 9102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stadion bukit Jalil, Pembukaan Sea Games ke -29 Malaysia.sumber foto CNN Indonesia

SEA Games ke 29 Malaysia, masih menyisahkan 3 hari lagi .

"Rising Together" adalah tema SEA Games kali ini, yakni momentum menciptakan kawasan yang damai dan lebih bersatu .

Kredit bagi Malaysia.. Pembukaan yang spektakuler, venue pertandingan berkelas internasional, dan teknik pengambilan gambar yang bagi saya sudah sekelas olimpiade.

Lepas dari hingar bingar di atas, saya tak melihat suatu perkembangan signifikan dalam olahraga negara-negara Asia Tenggara, kalau kita bandingkan dengan tetangga di kawasan Asia Timur atau Australia.

Sikap mental Negara-negara Asean masih bertumpu pada prestasi kawasan, dengan model penyelanggaraan yang prestise dan upaya tuan rumah untuk menghalalkan segala cara menjadi juara umum.

SEA Games ke -29 Malaysia juga mencatat kontroversi terbanyak dalam sejarah perhelatan Sea games! Sampai hari ke 10, Komite Olimpiade Asia, mencatat ada 14 kasus sarat kontroversi dan berbumbu masalah ,( ditulis di bagian lain sesudah ini)

Gak apa-apa demi juara umum. Juara umum # lol

SEA Games ke-29 mempertandingkan 38 cabang olahraga dengan total 404 medali emas diperebutkan. Sampai hari ini, Malaysia masih kokoh di puncak klasemen, diikuti Vietnam, Thailand, Singapura dan Indonesia di urutan ke -5.

Dalam sejarah keikut sertaannya di Sea Games, Indonesia telah 10 Kali menjadi juara umum. Yakni tahun 1977, 1979,1981,1983, 1987,1989,1991,1993,1997, dan 2011.

Ya, Indonesia adalah Rajanya Asia Tenggara! Mestinya tak heran ya, dengan total penduduk 200 juta jiwa, sudah sewajarnya-lah kita memang menjadi raja olahraga kawasan.

Akan tetapi...... dalam 15 tahun terakhir, prestasi Indonesia tak secemerlang waktu lampau. Tahun 1997 adalah era terakhir kejayaan sesungguhnya olahraga Indonesia.

Memasuki era reformasi 1998, prestasi kita mulai mengalami penurunan, SEA Games Brunai Darrusalam 1999 langsung melorot peringkat k e-3. Malaysia 2001 lebih parah lagi peringkat ke -6, membaik di Vietnam 2003, peringkat ke-3, melorot lagi ke -5 di Philipina 2005 ke 4 di Thailand 2007, peringkat ke 3 di Laos 2009, Juara Umum 2011 Jakarta/Palembang, peringkat 4 , Myanmar 2013, peringkat 5, Singapura 2015.

Kita tentunya mendambakan Indonesia kembali menjadi Juara umum dalam penyelenggaraan SEA Games. Akan tetapi untuk kembali mendominasi kawasan Asia tenggara, sudah tak seindah masa yang lalu.. sudah waktunya Olahraga kita melakukan restorasi besar-besaran demi mengembalikan kejayaan Nusantara kita, dan membuat keder Negara-negara lainya.

Kestabilan Ekonomi & Politik, Dominasi Olahraga.

Politik& ekonomi, bukan satu-satunya alasan kuat untuk menyatakan bahwa kekuatan Olahraga suatu bangsa dengan jumlah penduduk besar menjadi stabil atau cenderung menurun.

Faktor-faktor utama menciptakan olahragawan kelas dunia adalah, Bakat & Talenta, latihan, restorasi gaya hidup ( disiplin,mental), nutrisi, teknologi, restorasi kepelatihan, dan tingkat partisipasi event.

Terakhir adalah Jaminan masa depan atlet jika olahraga kita belum kuat menyelenggarakan event professional yang mendulang sponsor dan materi .

Masa depan atlet wajib menjadi perhatian utama dan mendapat tempat tinggi dalam program pemerintah ataupun swasta yang menjadi sponsor. Akan tetapi, kestabilan politik suatu bangsa besar, memicu keadaan olahraga juga dibangsa itu.

Russia di jaman kejayaan bersama Uni Soviet adalah Negara kuat yang selalu bertarung mendominasi Olimpiade Musim panas bersama musuh bebuyutannya Amerika serikat.

Ketika Soviet terpecah, perlahan, runtuhlah dominasi Negara komunis itu.

Datanglah Cina. Kekuatan ekonomi baru yang kini muncul sebagai kekuatan olahraga utama dunia untuk mengguncang dominasi AS.

Apa kaitannya dengan Olahraga Indonesia?

Rasanya indah kalau kita mengulik kisah masa lalu Indonesia di Sea Games, kita sepakat bahwa mengetahui sejarah masa lalu baik untuk melangkah ke masa depan. Seperti paparan saya di atas, ketika Indonesia pertama kali mengikuti Sea Games tahun 1977.

Negara kita langsung juara umum. mengalahkan Thailand yang kala itu bersama Negara-negara indocina termasuk Malaysia dan Singapura, sudah menyelenggarakan South east peninsula games.Thailand adalah langgganan juara umumnya.

Ketika Indonesia tiba dari rentang waktu 1977 sampai 1997, praktis hanya Thailand yang menyalip dominasi sang raja di dua perhelatan Sea Games yang berlangsung di Negara itu yakni di Bangkok 1985 dan Chiang Mai 1995. Indonesia merebut 9 gelar juara umum bahkan mencetak "Quattrick" 2 kali!! Penuh kekuatan dan dominan bukan?!?

Reformasi 1998, sontak menurunkan kualitas Olahraga Indonesia. Suka atau tidak itu kenyataan.

Saat kita tengah berkutat dengan keadaan politik dan ekonomi bangsa kita itulah, Negara lain di kawasan kita bergerak maju dan mulai menunjukan dominasi nya.

Meskipun tak sedominan Indonesia, Thailand membukukan 4 gelar juara umum dan memastikan dominasi sang raja berakhir.

Pada Sea Games 2011 kita secara luar biasa mengumpulkan Total 108 medali emas dan menjadi juara umum dalam SEA Games Jakarta/Palembang. Namun dalam 2 tahun berikutnya, mengumpulkan 64 medali emas tak sampai setengahnya dan menempati peringkat ke 4, makin menguatkan opini saya bahwa olahraga kawasan masih di helat dengan asumsi menguntungkan tuan rumah penyelanggara.bandingkan dominasi kita dimasa lalu itu....

Tanpa bermaksud mengecilkan tiap individu anak bangsa yang telah berjuang dengan tiap keringat dan perngorbanan mereka untuk menyumbangkan setiap keping emas.

Timnas u-22 sumber foto Okezone Bola
Timnas u-22 sumber foto Okezone Bola
Mengubah Perspektif. Olahraga itu Kekuatan bangsa

Untuk memajukan olahraga bangsa ini,sudah waktu nya pemerintah dan seluruh stake holder yang ada melakukan restorasi! Sea Games, Asian games, Olimpiade, Kejuaraan dunia, tak boleh dipandang sebagai olahraga 'musiman'. Nanti ada TC kalau mau event!#lol!

Selain acara kenegaraan, hanya di Olahraga seperti inilah kita dapat mendengar lagu kebangsaan Indonesia raya berkumandang dengan gagahnya, berulang-ulang pulak! 

Negara Seperti Vietnam bahkan Myanmar sudah meninggalkan kita.

Segenap komponen bangsa harus sadar, olahraga bukan sekedar entertain dan pelengkap program pembangunan. Olahraga hari sekarangadalah ajang unjuk kekuatan dan dominasi suatu Negara. Olahraga adalah wadah lain perang dunia dalam sistem yang sportif, pernahkah anda menemukan kisah inspiratif para pejuang olahraga mengubah suatu bangsa di negara nya? Di Argentina ada rumah ibadah khusus Maradona. 

Di China bulutangkis dan cabang olahraga lain mungkin hebat, tapi Lang Ping dan team Voli putri Olimpiade Los Ansgeles China 1984 adalah pahlawan yang mengubah wajah Cina. Jesse Owens, mempermalukan Adolf Hitler dalam Olimpiade Munich 1936 atau Kisah Perang Pemberontak Catalan (Barcelona) atas kerajaan Spanyol (Real Madrid). mana lagi? ada ribuan kisah heroik di dunia Olahraga 

Negara yang kuat adalah yang menguasai Negara lainnya dalam bidang olahraga. Negara dengan penduduk banyak harus punya kekuatan olahraga yang hebat sesuai jumlah penduduknya.

Ingin menjadi raja di dunia? Kuasailah Olimpiade. Ingin menjadi raja Asia kuasailah Asian Games. Ingin jadi raja asia tenggara, kuasailah Sea Games. Begitulah kira-kira.

Bukan sepak bola.

Wajib ' mendominasi' 3 cabang olahraga Raksasa ini, 

Inilah ketiga jenis olahraga wajib yang harus didominasi suatu bangsa jika ingin menjadi raja.

Atletik, Renang, Senam.

Barangkali dalam perhelatan Sea Games ada berbagai nomor pertandingan lain yang menjadi primadona Indonesia yang tak kalah banyak nomor pertandingannya seperti bersepeda, pencak silat, wushu, karate, dayung dan taekwondo. Akan tetapi semua cabang itu tak sedominan ketiga cabang raksasa di atas, teristimewa ATLETIK dan RENANG.

Di SEA Games Malaysia ada total 105 medali emas yang diperebutkan di ketiga cabang ini, dengan rincian 45 emas atletik, 40 Renang, dan 20 Senam. Di Ompiade Rio 2016 kemarin ada 47 emas di atletik,46 di renang dan 22 di senam.

Amerika serikat menjadi langganan juara umum Olimpiade dengan selalu mengumpulkan medali emas terbanyak dari Atletik, dan Renang!

Indonesia pernah memiliki ratu dan raja renang asia tenggara, ratu sprinter dan raja sprinter asia tenggara, tak ada alasan bagi kita untuk terus terpuruk di 2 cabang ini.

Lagi....di masa lalu,  ketika Henny Maspaitela, mardi Lestari, Purnomo,Suryo Agung, Klan Nasution bersaudara ( \Elvira, Maya,Elsa, Kevin) Richard Sambera, Wisnuwardhana, dan masih banyak berjubel lagi atlet renang & atletik kelas atas Indonesia masa itu baik di nomor sprint, menengah, maupun jarak jauh!!! maaf ye bagi yang gak disebutkan namanya..hehehe

Kenyataan bahwa medali kita tergerus oleh Vietnam dan Singapura, karena ke-dua Negara ini sekarang sangat berkembang pesat di Atletik & renang, Senam bahkan sudah tak bisa saya bayangkan.

Kita mungkin menguasai cabang-cabang klasik yang menjadi lumbung kita, Namun ketika kita tak bisa mendominasi Atletik dan renang, bisa dipastikan gelar juara umum, akan terus melayang ke tetangga kita.

Ingatlah wahai Menpora, pemilik klub, pelatih-pelatih dan guru-guru olahraga di seantero tanah air. "Hampir di setiap stadion sepak bola yang ada di Republik ini, ada lintasan atletik nya".

Brilian-nya kita menata bulutangkis Indonesia, kira-kira adalah sampel bagus yang mestinya ditularkan untuk menata semua cabang olahraga lainnya yang menjadi andalan kita.

Target 10 besar Asian Games 2018 Jakarta/Palembang dengan perkiraan 20 medali emas, mungkin akan terasa istimewa jika kita ikut melahirkan atlet-atlet emas dengan proyeksi olimpiade juga, serta dilakukan secara berkesinambungan.

Cabang-cabang olahraga yang berpotensi merebut medali sudah barang tentu akan di dorong lebih keras hingga mencapai limitnya,namun sekali lagi,system restorasi olahraga kita sudah harus dirombak secara besar-besaran.

Sea Games masih menyisakan 3 hari lagi. Namun untuk memenuhi target "Indonesia bangkit" yakni menempati peringkat ke-4 sepertinya masih berat.

Masih ada kesempatan, kita doakan & semangati terus atlet-atlet kita yang bertarung dengan gagah berani mengharumkan nama bangsa dan Negara kita.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para Atletnya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun