Mohon tunggu...
Franky Heumasse
Franky Heumasse Mohon Tunggu... profesional -

just simple guy who love music & sport, the two things make a world a better place

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

5 Fakta Menarik di Kejuaraan Dunia Atletik, London 2017

3 Agustus 2017   10:16 Diperbarui: 4 Agustus 2017   14:56 6577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kendra Harrison,sesaat setelah memecahkan rekor dunia 100 M gawang putri 12.20 detik London Anniversary games 2016 .sumber foto .Mirror Online

Para penantang Bolt adalah Andre de Grasse asal Kanada (09.69 +5 windy), Christian Coleman asal Amerika Serikat (09.82 World Leading Time/WL), kompatriotnya Yohan Blake (9.90). Ketiga nama ini berada dalam list depan, yang mungkin merusak farewell party Si Bolt, yang juga juara bertahan! Bolt absen di 200 m dan akan mencoba membantu dominasi Jamaika di nomor relay 4 x 100 m.

2. Elaine Thompson. Perang Melawan Diri Sendiri dan Target Sub 10.60 Detik

Elaine Thompson saat menjuarai 100 M putri ,Rio 2016 sumber foto by : Stabroek News
Elaine Thompson saat menjuarai 100 M putri ,Rio 2016 sumber foto by : Stabroek News
Di atletik segala sesuatu sangat mungkin. Rekor dunia putri terlama dan sarat kontroversi dipegang oleh atlet AS yang sudah almarhumah, yakni Forence Griffith Joyner (Flo-Jo) 10.49 detik, yang dicetaknya di Indiana Polis pada tahun 1988. Satu bulan sebelum Olimpiade Seoul 1988. Flo Jo membukukan 2 catatan waktu sensasional dalam perjalanan finalnya, yakni 10.62 dan 10.54 detik (rekor Olimpiade).

Semua catatan waktu ini hanya bisa didekati oleh 2 komptariotnya, yakni Carmelita Jeter 10.64 detik dan Marion Jones 10.65 detik.

Elaine Thompson dari Jamaika sudah menyamai rekor Flo Jo memenangkan Olimpiade Rio kelas 100 & 200 m dalam satu event. Catatan waktu terbaiknya adalah 10.70 detik yang menempatkanya dalam list 4 besar all of time, bersama kompatriotnya Shelly Ann Fraser Pryce, di bawah 3 nama tadi.

Thompson hampir pasti merebut gelar London tanpa perlawanan berarti para pesaingnya tahun ini. Dalam 3 tahun ia adalah atlet dengan catatan waktu sangat stabil. Spekulasi beredar tentang kondisi fisiknya yang tak berada dalam "great shape" ketika ia berlari menggunakan sneakers biasa saat menjuarai London Anniversary Games 2017 Juli kemarin dan keputusannya untuk menarik diri dari nomor 200 meter. Beberapa pengamat menaruh harapan pada atlet ini karena teknik dan eksekusinya mirip dengan Flo Jo. Dan secara stabil memproduksi kecepatan sub 10.80-an. Mungkin Thompson akan memecahkan rekor 'the fastest women alive' yang masih dipegang Jeter. Para pesaing Thompson adalah Dafne Schippers (Belanda), Tori Bowie (AS), Michelle Lee Ayhe (T&T), Kelly Ann Baptize, dan Mary Jose Talou (Ivory Coast).

3. Wayde Van Niekerk, Mengincar Double!

Wayde Van Niekerk menoleh ke arah jarum jam saat memecahkan rekor dunia 400 M olimpiade Rio 2016 sumber #lol foto by Gavin Baker:
Wayde Van Niekerk menoleh ke arah jarum jam saat memecahkan rekor dunia 400 M olimpiade Rio 2016 sumber #lol foto by Gavin Baker:
Setelah Bolt, nama paling menarik adalah Wayde Van Niekerk (AFSEL). Pemegang rekor dunia 400 m 43.03 detik dan juara Olimpiade ini, mengincar gelar double yakni 400 dan 200 M di London 2017.

Van Niekerk digadang-gadang akan meneruskan legacy Bolt. Lari 200 meter dan 400 meter putra akan sangat menarik mengingat saratnya pesaing Niekerk di nomor ini.

Pada 200 m ini akan menjadi event pertama Niekerk. Ia baru saja membukukan catatan waktu personal terbaik 19.84 detik dibukukannya di Jamaika. namun pesaingnya akan datang dari sprinter Kanada, Andre de Grasse, sprinter Botsawana pemegang WL time, Isaac Makwalla.Mmundurnya Christian Coleman dan cederanya Noah Lyles (AS) tak mengurangi ketatnya persaingan 200 meter setelah ditinggalkan Bolt.

Di nomor 400 m, Van Niekerk akan head to head dengan the rising star AS Fred Kerley untuk pertama kali nya. Bersama Makwalla. Menarik. Meski demikian, Van Niekerk jelas sangat difavoritkan untuk memenangi 400 m mengingat ketahanannya pada 25 meter jelang finish!

4. Allyson Felix, Ultimate Revenge!

Allyson Felix Final Kejuaraan dunia Atletik Beijing 2015 400 M. sumber by Los Angeles Time
Allyson Felix Final Kejuaraan dunia Atletik Beijing 2015 400 M. sumber by Los Angeles Time
"Chicken leg". Kaki ayam. Begitu orang memanggil Allyson Felix, sprinter wanita yang disebut sebagai The Most Decorated Olympian, juara dunia pertama kali dalam usia 17 tahun dan pemegang 6 medali emas Olimpiade. Dan satu satunya atlet dengan gelar consecutive 3 kali juara dunia 200 meter berturut turut yakni pada tahun 2005, 2007 dan 2009. Allyson datang ke London sebagai juara bertahan di nomor 400 meter saat Beijing 2015. Dan memegang WL time tahun ini dengan rekor 49.65 detik.

Publik tentu masih ingat kisah olimpiade Rio tahun lalu, saat Allyson Felix terlihat akan menyentuh garis finish terlebih dahulu, sebelum atlet Bahama Shaune Miller-Uibo yang berlari di lintasan 8 tiba tiba saja melakukan diving (menjatuhkan diri dan finish dengan tangan) di garis finish. Sejak itu. perang urat syaraf antara para pendukung Felix dan Miller terjadi, banyak orang menyebut Miller cheating alias mempencundangi Felix dengan cara legal namun tak bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun