Masyarakat madani dapat dikatakan sebagai dialog dialektika antara Islam dan Barat (konsep modern) yang bersifat aktif. Begitu pula dengan konsep civil society, ternyata sebelumnya bangsa Barat telah melakukan penelitian perbandingan dengan peradaban Islam ketika hendak merumuskan istilah tersebut. Pada saat itu, bangsa Barat sedang dalam cengkraman pemerintah otoriter dan menilai sistem pemerintahan Nabi Muhammad SAW sangat baik.
PENDIDIKAN ISLAM SEBAAGAI WADAH PEMBENTUKAN MASYARAKAT MADANI
      Membangun masyarakat madani agar terbentuk karakteristik tidaklah semudah seperti membalikkan telapak tangan. Inti dari terbentuknya masyarakat madani ialah lahirnya masyarakat yang seluruh aspek kehidupannya didasarkan pada nilai-nilai ilahiyah yang bersifat universal. Sesungguhnya untuk mewujudkan keadaan masyarakat yang demikian maka salah satunya ialah dapat dicapai melalui pendidikan Islam, karena pendidikan islam dan beberapa aspeknya didasarkan pada nilai-nilai yang universal. Pendidikan Islam pada hakekatnya adalah proses penanaman dan pewarisan nilai-nilai budaya Islam untuk mengembangkan potensi, serta proses produksi nilai-nilai budaya Islam baru sebagai hasil interaksi potensi dengan lingkungan zaman yang terus menerus akan maju kedepan dan berkembang dalam setiap lini kehidupan. Oleh karena itu, kunci keberhasilan umat islam agar mampu menangkap serta menyerap ilmu ajaran islam yang sesungguhnya dan selalu menyatu dengan kehidupan adalah melalui proses pendidikan. Seperti halnya pendidikan Islam di Indonesia sebagai sistem pendidikan nasional, pada hakekatnya juga bertujuan untuk berpartisipasi dalam membangun kualitas bangsa dan negara dalam segala aspeknya, terutama dalam hal peningkatan moral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H