Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 9

2 Juni 2020   13:46 Diperbarui: 2 Juni 2020   13:52 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara Isamu yang kurang menguasai medan kecuali dengan melihat peta, memutuskan bahwa mereka akan menyerang sebelum orang-orang itu memasuki perbatasan Italia. Di wilayah Italia pasti tidak leluasa. Banyak sekali carabinieri berjaga di titik-titik penting sepanjang jalan menuju Milan.

Isamu memeriksa persenjataan. AK 47, senapan bius, granat asap. Lengkap.

Akiko menambah kecepatan. Cecilia mengatakan tak lama lagi mereka akan memasuki terowongan San Gottardo. Kalau dia bisa lebih dahulu masuk dan Lian Xi terjebak buka tutup terowongan, maka dia akan bisa merasakan kemenangan adu balap dengan Lian Xi. Kaki Akiko terus menjejak gas yang membuat Mini Cooper itu meraung-raung dahsyat.

Rupanya Lian Xi berpikiran sama. Meskipun tugasnya sebagai agen MSS kebanyakan di Eropa Timur terutama Rusia, tapi dia pernah menghabiskan beberapa tahun di Eropa Barat. Semua tempat telah dijelajahinya. Baik via darat, udara maupun perairan. Apalagi dia pernah ditugaskan untuk menjalankan tugas spionase di Jerman. Lansekap Alpen sudah sangat dikuasainya.

Seperti sebuah film action tentang lomba balap mobil. Kedua Mini Cooper itu sama sekali tidak mengendorkan kecepatan. Sampai-sampai Andalas yang biasanya tidak peduli dengan keadaan seperti itu terbangun dan mengrenyitkan keningnya. Dia melirik wajah Lian Xi yang tegang dan terus fokus memperhatikan jalan.

Saat menoleh ke kanan, mata Andalas bertemu dengan tatapan Akiko yang tersenyum mengejek sambil mendahului dengan kecepatan tinggi. Andalas mengeluh dalam hatinya. 2 wanita ini mesti segera dipisahkan. Kalau tidak, akan selalu ada drama di antara mereka.

Mendekati San Gottardo, kedua Mini Cooper melambat. Memasuki terowongan diatur sedemikian rupa sehingga volume kendaraan tidak berlebihan di dalamnya. Sistem buka tutup diberlakukan.

Andalas menegakkan tubuhnya. Sinyal tanda bahaya berdengung dalam otaknya. Terowongan adalah tempat paling berbahaya bagi mereka yang sedang menjadi buronan. Kebetulan saat ini mereka tertahan di pintu masuk karena menunggu antrian. Andalas menekan kancing bajunya.

"Akiko, apakah kau melihat hal-hal mencurigakan saat tadi kalian balapan formula? Para penguntit misalnya?"

Terdengar jawaban mengejutkan dari Akiko.

"Station wagon Ford warna hitam di belakang sepertinya adalah yang kau maksud. Dia berada di belakang Toyota Camry warna silver!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun