Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 1

25 Mei 2020   06:24 Diperbarui: 25 Mei 2020   07:50 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaiken? Kenapa yang terlintas di dalam pikirannya adalah senjata Akiko? Andalas menghantamkan kepalan ke batang pinus yang bagian bawahnya tertutupi salju dan es. Dari mulutnya keluar gerutuan lirih. Manusia lemah.

Ting! Awalnya Andalas tidak menyadari suara itu. Fokusnya masih kepada senyum mengejek Akiko. Dingin tapi manis bukan main!

Ting! Barulah Andalas terlonjak kaget. Buru-buru membuka X-One.

Andalas. Cathy di sini. Kau di mana? Cecila dan Akiko SANGAT membutuhkanmu.

Aku di seputaran wilayah Siberia. Aku baru siuman pagi ini. Mereka kenapa? Mereka di mana? Aku mendengar kabar pandemi sudah menjangkiti dunia, benarkah? Apakah Pandora aman? Bagaimana serum anti virus untuk MS? BA? Apakah kalian berhasil?

Dengarkan baik-baik. Aku akan mengupdate secara ringkas kondisi tim MS-BA-30 dan hal lain. Aku tidak bisa lama-lama membuka X-One. Kami sedang diburu dan harus terus bergerak;
1. Dokter Adli Aslan dilengserkan dari posisinya sebagai Direktur Jenderal WHO. Dia sedang dijadwalkan untuk mulai diadili di Den Haag. Tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.
2.Pandora jatuh! Kami diserang oleh pasukan besar. Aku, Prof Sato, Prof Lian, Prof Raul, dan Prof Mbutu berhasil diloloskan oleh beberapa agen MI6 yang juga berhasil selamat. Kami sekarang bersembunyi di sebuah tempat terpencil di fasilitas rahasia milik teman dekat Profesor Lian Yang. Aku rasa ini di sebuah gurun pasir maha luas. Namun entah di mana tepatnya.
3. Cecilia dan Akiko tertangkap Interpol! Mereka ditahan di Lyon. Aku tidak bisa menghubungi mereka namun aku berhasil menelisik informasi bahwa mereka juga akan diajukan ke pengadilan Den Haag. Sama dengan Dokter Adli.
4. Dunia dilanda Pandemi dari 2 sisi! Bagian utara dihajar MS, dan bagian selatan dihantam BA. Hati-hati kalau keluar ke keramaian. Kau imun terhadap BA tapi aku tidak tahu apakah MS juga. Saranku jangan sampai terluka. MS menular melalui darah terbuka.
5. Dokter Adli berpesan jangan campuri urusannya di Den Haag. Selamatkan dulu Cecilia dan Akiko. Kami aman di sini. Fasilitas ini bisa menopang kehidupan bertahun-tahun. Kami akan membangun dan meneruskan riset untuk MS dan BA sampai bisa menemukan serumnya.

Andalas tidak membalas lagi. Jadi pandemi yang mereka berusaha tangkal mati-matian, ternyata sudah terjadi. Ayah angkatnya jadi tersangka besar dan akan diadili di Pengadilan Internasional. Cecilia dan Akiko menjadi tahanan Interpol di Lyon.

Meskipun bekas operasi di dadanya masih sangat terasa, Andalas sudah menetapkan tekad. Aku harus ke Perancis!

Tapi bagaimana caranya?

"Dokter Adli memintaku menyerahkan ini." Orang tua itu berada di belakangnya sembari menyodorkan sebuah kunci kecil.

"Petunjuknya ada di sini." sebuah kertas yang terlipat rapi diserahkan kepada Andalas.

Andalas memasukkan kedua benda itu ke dalam kantong dalam jaket. Dia harus bersiap-siap. Tapi orang tua itu kembali menunjukkan kejutan. Di depannya sudah tersedia travel bag yang setelah diperiksa berisi baju-baju yang kelihatannya pas dengan ukurannya. Juga uang cash dalam 2 amplop tebal.

Kejutan terakhir. Orang tua itu menyodorkan kunci mobil kepada Andalas.

"Ini mobil segala medan kesukaan Dokter Adli jika pergi berlibur kesini. Pakailah. Di dalam kertas itu tadi juga ada nomor asisten pribadi Dokter Adli yang ada di Seoul. Kau bisa menghubunginya kapan saja jika membutuhkan sesuatu. Dokter Adli sudah beberapa lama menyiapkan semuanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun