Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 52

17 Mei 2020   18:31 Diperbarui: 17 Mei 2020   18:28 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesai! Akiko dan Cecilia bernafas lega. Tidak ada satupun yang terjangkit virus Mollivirus sibericum. Sekarang tinggal meyakinkan Kapten Shinji Akira dan Mualim Yoshido agar ikut mereka.

Tapi bagaimana caranya? Sedangkan untuk selamat saja rasanya saat ini peluang mereka cukup kecil.

"Shinji san, Yoshido san. Ini situasi darurat. Kami ingin meminta bantuan kalian untuk satu hal. Apakah kalian bersedia?"Akiko lantas bercerita panjang lebar mengenai semua hal kecuali bagian-bagian yang harus dirahasiakan.

"Jadi aku dan Yoshido harus ikut kalian kemana?"Kapten Shinji bertanya setelah merenung cukup lama. Ternyata peristiwa di Hantaa 01 yang telah jadi bangkai di dasar lautan masih berbuntut panjang.

"Jenewa, Kapten."Cecilia menjawab singkat. Akiko lah yang menjelaskan kenapa mereka harus pergi ke Jenewa. Kapten Shinji mengangguk paham. Mereka setuju ikut. Tapi pertama adalah selamat dulu dari serbuan orang-orang berbahaya di luar.

Kembali fokus semua orang di anjungan Hantaa 05 beralih ke perahu karet yang terus bermanuver di lautan. Sebuah ledakan kecil terjadi dua kali di geladak kapal perusak itu. Andalas menunjukkan ancaman dengan melemparkan granat tangan setelah melakukan manuver berbahaya mendekati kapal.

2 speedboat itu terus menghujani tembakan ke arah perahu karet. Begitu juga awak kapal perusak di atas geladak. Meriam tidak ada gunanya karena perahu karet itu berada dalam jarak dekat.

Pertempuran kucing-kucingan itu berlangsung beberapa lama sampai tidak terasa para penyerbu itu semakin menjauhi posisi Hantaa 05. Akiko meminta Kapten Hikaru memakai kecepatan tertinggi kapal agar bisa menjauh. Kapten Hikaru mengarahkan Hantaa 05 ke pelabuhan terdekat di Islandia. Jika kapal perusak itu milik suatu negara tertentu, dan Hantaa 05 sampai di batas zona yang dikuasai Islandia, maka mereka akan aman.

Untunglah kapal perusak itu tidak dibekali peluru kendali. Jangkauan meriam mereka tidak sampai ke Hantaa 05 yang terus menjauh.

Cecilia menyampaikan kecemasannya akan keselamatan Andalas kepada Akiko. Mereka sedang melarikan diri ke zona aman tapi di lain pihak, Andalas akan terus menjadi sasaran para penyerang itu.

Akiko menghibur Cecilia dengan mengatakan Andalas sangat tangguh untuk mengatasi semua itu. Lebih baik mereka segera menjauh secepat mungkin dari arena pertempuran di Laut Arctic yang sangat jarang terjadi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun