"Jangan! Aku juga ingin menangkap salah seorang dari mereka agar bisa mengorek keterangan. 2 pramugari palsu yang telah diamankan Dokter Adli Aslan tidak sempat dimintai keterangan apapun. Mereka bunuh diri meminum sianida dengan menelan pil yang selalu terselip di gigi geraham."
"Aah kasihan. Mereka sebenarnya hanya pion yang sedang dimainkan orang-orang besar." Cecilia merasa iba.
"Sang Eksekutor tidak pernah mengampuni kegagalan. Ingat pemuda yang tertangkap di bandara Doha? Dia juga ditemukan tewas keracuanan sianida di sel tahanannya."Andalas menjelaskan.
"Ok. Setelah dari Boston kami akan kembali ke Washington untuk menemui Will lagi. Dan apa rencanamu Andalas?"Cecilia memandang wajah dingin itu dari samping.
"The Consultant. Hongkong." Andalas menyahut ringkas.
"Apa yang akan kita lakukan terhadap mereka Andalas?"Akiko bertanya sambil menghitung berapa banyak magazin MP5 yang tersedia. Dia menyukai senjata ringan ini.
Tanpa menoleh Andalas membalas pendek,"Kita ledakkan mereka di rest area. Sisakan 1 orang untuk kita tanyai."
Cecilia tersentak. Bulu kuduknya meremang. Lelaki ini sangat berbahaya bagi siapapun yang memusuhinya.
Bogor, 18 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H