Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 23

27 April 2020   17:15 Diperbarui: 27 April 2020   17:12 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andalas hanya bisa melihat dan menjaga dengan mata waspada. Setelah dirasa yakin tubuh Leopard itu habis dimakan api, Andalas memberi tanda agar mereka segera pergi dari tempat ini.

Dia tadi sengaja pergi seorang diri untuk mengamati camp yang diceritakan Cecilia. Cerita orang Pygmi itu benar. Camp sudah habis rata dengan tanah. Tidak ada satupun manusia dan bangunan yang tersisa. Kalaupun ada yang tersisa, itu hanyalah rangka-rangka gosong dari puluhan alat berat yang juga habis dibakar.

Speedboat Anakonda kembali membelah Sungai Zaire dengan kecepatan tinggi. Andalas tidak mau mereka kemalaman di jalan. Menginap di sungai seberbahaya Sungai Zaire sama sekali tidak direkomendasikan. Apabila tidak ada halangan, menjelang sore mereka akan tiba di Pointe Noire.

Cecilia sudah meminta Andalas untuk menemani mereka besok menyelidiki kemana dan kepada siapa bayi Leopard itu dijual. Bayi Leopard itulah yang justru berpotensi tinggi menyebabkan pandemi di kota secara besar-besaran.

Andalas tentu saja mengiyakan. Sudah menjadi tugasnya mengawal mereka sesuai perintah Adli Aslan. Ayah angkatnya yang telah menyelamatkan dia dulu di hutan Sumatera saat terjadi wabah Malaria.

Bogor, 15 April 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun